Jangan Bernafsu Vonis Sultan
Rabu, 28 Januari 2009 – 17:11 WIB
JAKARTA – DPP Partai Golongan Karya (Golkar) diminta untuk tidak buru-buru memvonis Sri Sultan Hamengkubowono sebagai pengkhianat partai mengingat besarnya jasa-jasa Sultan terhadap Partai Golkar terutama disaat Golkar sedang dihujat orang. Partai Golkar, lanjut Subardi, mestinya bangga punya Sultan. Andaipun Sultan mencalonkan diri tidak melalui partai Golkar, itu sebuah konsekuensi dari kemajuan demokrasi yang saat ini sedang berkembang di Indonesia. Partai Golkar harus berhati-hati menyikapinya.
“Tidak ada kader Golkar semilitan Sultan. Dari kecil, beliau dibesarkan dalam lingkungan Golkar. Jika hanya karena Sultan mencalonkan diri jadi presiden, lalu dipecat, maka keputusan itu akan mempersulit Golkar sendiri di masa datang,” kata anggota DPD-RI asal Yogyakarta, H Subardi, dalam Dialog Kenegaraan berjudul 'Persaingan Ketat Menuju Istana' yang digelar DPD, di komplek parlemen Senayan Jakarta, Rabu (28/1).
Baca Juga:
Pada acara yang sama, juga tampil pembicara lain, Ketua Fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso, Ketua Fraksi PKS Mahfudz Siddiq dan pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Boni hargens.
Baca Juga:
JAKARTA – DPP Partai Golongan Karya (Golkar) diminta untuk tidak buru-buru memvonis Sri Sultan Hamengkubowono sebagai pengkhianat partai mengingat
BERITA TERKAIT
- MK Hapus Presidential Treshold, Ketua DPD Hanura Sultra: Konstitusi Kembali ke Tangan Rakyat
- Ambang Batas PT Dihapus, Pengamat Menyoroti Beban Anggaran & Kerja Penyelenggara Pemilu
- Merespons Putusan MK Tentang PT Nol Persen, Sultan Wacanakan Capres Independen
- Pemerintah Perlu Berhati-hati soal Penghapusan Utang UMKM
- Penghapusan Ambang Batas Pencalonan Presiden Jadi Angin Segar Bagi Rakyat
- Komisi IV DPR Mendukung Langkah Pemerintah Pangkas Alur Distribusi Pupuk Bersubsidi ke Petani