Jangan Bernafsu Vonis Sultan
Rabu, 28 Januari 2009 – 17:11 WIB
Sementara itu, Ketua Fraksi Golkar Priyo Budi Santoso menjelaskan bahwa prilaku Sri Sultan yang mencalonkan diri untuk jadi capres melalui partai Republikan sudah membuat keraguan diantara kader Golkar.
Baca Juga:
“Ulah Sultan itu, membuat kader Golkar ragu-ragu. Apakah Sultan membela Partai Golkar atau Partai Republikan,” tanya Priyo.
Dia menjelaskan bahwa proses yang dilalui Sultan untuk mengambil posisi sebagai capres berbeda dengan proses yang dilalui Jusuf Kalla saat maju bersama SBY pada pilpres tahun 2004. JK menemui Ketua Umum Golkar saat itu Akbar Tandjung dan minta izin untuk mendampingi SBY dan tidak ikut dalam konvensi Golkar. Hal yang sama juga dilakukan Prabowo yang saat ini menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
“Sebelum mendeklir sebagai calon presiden, Prabowo terlebih dahulu mendatangi Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla. Sementara Sultan mendeklarisikan dulu jadi capres baru menulis surat ke DPP Partai Golkar,” kata Priyo.
JAKARTA – DPP Partai Golongan Karya (Golkar) diminta untuk tidak buru-buru memvonis Sri Sultan Hamengkubowono sebagai pengkhianat partai mengingat
BERITA TERKAIT
- Heboh Aparat Nyatakan Dukungan ke YSK, Pengamat: Pelanggaran Netralitas
- Korban Erupsi Gunung Lewotobi Tetap Bisa Gunakan Hak Pilih di Pilkada 2024
- Kejari Morowali Konfirmasi Pemanggilan Anwar Hafid Hoaks
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Akun Medsos PJ Bupati Temanggung Diserang Warganet: Stop Cawe-Cawe
- 3 Pejabat di Banggai Diduga Langgar Aturan Netralitas ASN, Gakkumdu Ancam Jemput Paksa