Jangan Biarkan Capres Galang Dana dari Cukong
jpnn.com, JAKARTA - Sistem pemilu di Indonesia dinilai terlalu kompleks sehingga membutuhkan anggaran sangat banyak. Ada baiknya sistem pemilu kepala daerah disederhanakan lagi.
"Sistem pemilu kada harus disederhanakan lagi agar lebih murah," ujar Andi Alfian Mallarangeng, pengamat politik, Kamis (28/6).
Andi berpendapat, sudah saatnya rakyat ikut membantu kandidat pilihannya agar menang. Salah satunya lewat penggalangan dana agar saat terpilih, kandidatnya fokus pada kepentingan rakyat.
Dia mencontohkan, pemilu di Amerika. Kalangan buruh menggalang dana USD 5 per orang demi mendukung kemenangan calon presiden lewat program-program yang disampaikan dalam kampanye.
Kondisi ini berbeda dengan Indonesia. Kandidat diminta cari dana sendiri. Alhasil kandidat cari gampang dengan mendekati cukong dan konglomerat.
"Akan beda rasanya bila dananya berasal dari sumbangan rakyat. Kalau konglomerat pasti ada take and give-nya sehingga kepentingan rakyat terabaikan," terangnya.
Pendapat senada diungkapkan Effendy Gazali, pengamat komunikasi politik. Menurutnya, ongkos pemilu kada terlalu mahal sehingga harus disederhanakan.
Dia juga mendukung penggalangan dana dari masyarakat. Sudah saatnya masyarakat diikutsertakan dalam menggalang dana bagi kandidat yang diinginkannya.
Metode penggalangan dana pemilu atau pilpres seperti di Amerika memang bisa ditiru tentunya harus tetap diawasi KPU
- Deddy Sitorus Bicara Soal Perubahan Sikap Jokowi Setelah Pilpres 2019, Jleb Banget!
- Prabowo Pernah Ucapkan 'Ndasmu' untuk Klaim Presiden Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi
- Debat Perdana Capres, Anies Didukung Ayah Korban Tewas Kerusuhan Pilpres 2019
- Saiful Mujani Ingatkan Jangan Sampai Terulang Perbuatan Merusak Demokrasi
- Banyak Keunggulan, Erick Thohir Bisa Diterima Semua Elemen Masyarakat
- Banteng Jatim Bikin Merinding, Ganjar Pranowo Bakal Seriusi Madura & Tapal Kuda