Jangan Biarkan Simpatisan ISIS di Indonesia Merajalela
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo menyatakan, ancaman kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) harus diantisipasi secepatnya. Menurutnya, jangan sampai penegak hukum terlambat karena membiarkan simpatisan dan pendukung ISIS berkembang sehingga teror merajalela.
Bamsoet -sapaan Bambang- mengatakan, ISIS atau kelompok pendukungnya sedang membangun pengaruh di Asia Tenggara. Untuk memperkecil atau melumpuhkan potensi ancaman itu maka perlakuan hukum terhadap para terduga dan tersangka teroris harus ekstra-tegas.
“Termasuk kepada mereka yang diduga sebagai simpatisan di dalam negeri. Para simpatisan ISIS harus dilumpuhkan agar mereka tidak memiliki peluang mewujudkan basis ISIS di Asia Tenggara,” ujarnya melalui pesan singkat, Senin (12/12).
Politikus Golkar itu menambahkan, belajar dari kegagalan pemerintah Irak dan pemerintah Suriah melumpuhkan ISIS, maka pemerintah Indonesia patut memberi wewenang penuh dan keleluasaan kepada TNI dan Polri untuk mempersempit ruang gerak para simpatisan organisasi teror pimpinan Abu Bakr al Baghdadi itu. Bamsoet memperkirakan ketahanan nasional akan menghadapi ujian mahaberat jika rencana ISIS membangun basis di Asia Tenggara tidak segera ditangkal.
Bamsoet pun mengingatkan bahwa beberapa indikasi pengaruh ISIS di Asia Tenggara sudah terlihat di permukaan. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bahkan sudah mengungkapkan rencana ISIS membangun basis di Filipina Selatan untuk mewujudkan kekhalifahan baru di Asia Tenggara.
Selain itu, ada indikasi kembalinya puluhan warga negara Indonesia (WNI) simpatisan ISIS yang sempat berperang di Irak dan Suriah. Kembalinya WNI pengikut ISIS itu pun menyisakan pertanyaan.
“Pertanyaannya adalah mereka kembali untuk apa? Kembali untuk menjalani kehidupan normal? Atau, kembali untuk mewujudkan rencana ISIS membangun kekhalifahan di Asia Tenggara?” ulas Bamsoet.
Sedangkan yang masih segar dalam ingatan adalah rencana serangan bom bunuh diri ke Istana Negara yang diungkap Polri pada Sabtu (10/12) sore. Dari temuan Polri, bom yang akan diledakkan saat Paspampres di Istana Negara aplusan jaga itu itu tergolong berdaya ledak tinggi.
JAKARTA - Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo menyatakan, ancaman kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) harus diantisipasi secepatnya.
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Alexander Marwata Sebut OTT Tidak Bisa Dihilangkan
- KTKI Perjuangan Tuntut Keppres KKI Dibatalkan demi Masa Depan Profesi
- Mentorbox.id: Solusi Pelatihan Kompetensi untuk Tenaga Kerja dan Wirausaha
- KPK Pastikan Anwar Sadad Takkan Lolos dari Proses Hukum di KPK
- Usut Kasus Mafia Hukum, KPK Panggil Youla Lariwa