Jangan Buka Ruang Dialog dan Negosiasi dengan Teroris
Sabtu, 12 Mei 2018 – 02:05 WIB

Komarudin Watubun. Foto: Charlie Lopulua/Indopos/JPNN
Maka Jean E. Rosenfeld (2010:2) menyimpulkan: In short, terrorism is not new, but recurrent.
Secara umum, ideologi terorisme ‘antinegara’ karena tujuan negara untuk melindungi rakyat.
Namun, terorisme menghalalkan segara cara, bahkan dengan membunuh sehingga ekspresi ideologi ini sama saja dengan 'homo homini lupus' atau manusia saling membunuh satu sama lain.
Jadi, jangan buka ruang dialog dan negosiasi dengan terorisme. (jos/jpnn)
Negara-negara seakan-akan rapuh mencegah dan mengatasi aksi teror. Rata-rata inovasi pola teror berevolusi sekitar 40 tahun.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Tim Deradikalisasi BNPT Berkomitmen Layani Warga Binaan Terorisme Secara Humanis
- Dulu Usut Teroris, Kini Brigjen Eko Hadi Dipilih jadi Dirtipid Narkoba Bareskrim
- Rapat Kerja dengan BNPT, Sugiat Apresiasi Zero Aksi Teror di 2024
- Paguyuban Ikhwan Mandiri Dukung Program Ketahanan Pangan
- BNPT Bakal Bentuk Satgas Kontra Radikalisasi Untuk Cegah Terorisme
- Amerika Coret Kuba dari Daftar Hitam Negara Pro-Terorisme, Selamat!