Jangan Coba-Coba Lakukan Ini, Menteri Keuangan Tak Akan Tinggal Diam
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pihaknya terus menempuh langkah strategis dalam mendorong Indonesia menjadi anggota penuh Financial Action Task Force (FATF) of Money Laundering.
Menteri Keuangan menyebut menjadi anggota FATF tidak mudah dan singkat.
"Dibutuhkan kesiapan dari seluruh kelembagaan serta persetujuan dan dukungan dari seluruh FATF," kata Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (22/10).
Menurut dia, FATF adalah forum kerja sama antarnegara yang bertujuan menetapkan standar global rezim antipencucian uang dan pendanaan terorisme yang berpotensi mengancam sistem keuangan internasional.
Menteri Keuangan Terbaik 2020 versi Global Markets itu mengatakan jika tergabung dalam FATF Indonesia bisa menerapkan aturan-aturan mengenai TPPU internasional dan TPPT global.
Sri Mulyani menyebut keanggotaan FATF akan meningkatkan rasa percaya dalam bisnis internasional dan iklim investasi.
"Dengan ekonomi besar sudah selayaknya Indonesia berpartisipasi dalam proses pembuatan kebijakan global strategis yang dapat menentukan sistem keuangan internasional," tegasnya.
Oleh karena itu, untuk menjadi anggota penuh FATF salah satu langkah strategis Indonesia yakni melalui penandatanganan nota kesepahaman Kementerian Keuangan bersinergi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Keuangan (PPATK) untuk mencegah sekaligus memberantas Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (TPPT).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terus menempuh langkah strategis dalam mendorong keanggotaan (FATF) of Money Laundering.
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- PPN Bakal Naik 12 Persen, Gaikindo Merespons Begini
- KPK Dalami Keterlibatan David Glen di Kasus TPPU Abdul Gani Kasuba
- PPATK Ungkap Fakta Pelajar Terpapar Judi Online, Sangat Mengejutkan
- Sri Mulyani Keukeuh PPN Naik jadi 12 Persen pada 2025, Siap-Siap ya Rakyat!
- Sri Mulyani Buka-bukaan soal Peluang APBN Perubahan, Permintaan Prabowo?