Jangan Cuma Jago Teknologi Digital, terapi Tidak Punya Integritas, Etika Rendah
Media digital juga bisa menyebabkan kelelahan dan kehilangan semangat untuk melanjutkan aktivitas atau bekerja.
“Memang benar akses informasi menjadi mudah dan melimpah. Mau cari informasi apa saja, langsung bisa dicari," ujarnya.
Namun, kata dia dengan kelimpahan informasi itulah, sulit membedakan mana info yang benar atau hoaks.
Belum lagi jika menggunakan media digitalnya tidak tahu waktu, kecanduan. Tidak bisa membedakan mana yang harus dikerjakan dan mana yang harus ditinggalkan.
"Semua perlu memahami literasi digital ini dan bisa mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Abdul.
Pada pekan literasi digital di Kota Palopo yang diselenggarakan 6 September itu terdapat tiga kelas yang diselenggarakan secara paralel.
Menampilkan narasumber yang kompeten di masing-masing kelas, yaitu Obral-Obrol Literasi Digital, Kelas Konten Kreator, dan Kelas Asah Digital.
Wakil Ketua Umum Siberkreasi Mira Sahid mengatakan validasi media sosial sekarang menjadi sesuatu yang semua inginkan. Ada like, comment, mention.
Masyarakat diimbau tidak hanya menguasai teknologi digital, tetapi harus juga memiliki integritas dan etika digital
- Milenial Dominasi Pengguna BYOND, BSI Hadirkan Literasi Digital di Mal-Mal Jabodetabek
- Kemendes PDT Pastikan Info Rekrutmen Pendamping Lokal Desa 2024-2025 Hoaks
- Program Digital Access Inggris Menjembatani Kesenjangan di Indonesia Timur
- Dukung Indonesia Fintech Summit 2024, Perusahaan Digital Rasakan Literasi Masyarakat Makin Tinggi
- Anggap Pernyataan Budi Arie Hoaks, Tim Pemenangan Pram-Doel Layangkan Somasi
- Jubir Pramono-Rano Pastikan Pernyataan Menkop Budi Arie Hoaks