Jangan Curiga Terus, Belum Ada Temuan soal Petugas KPPS Meninggal Akibat Racun
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Nila S Moeloek membantah kabar yang menyebut adanya petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) meninggal dunia karena diracun. Menurutnya, fakta di lapangan menunjukkan beban kerja menjadi pemicunya.
“Kami belum menemukan atau ditemukan kecurigaan yang tidak wajar. Dengan diberikan beban yang tentu terlalu besar tentu ini akan menjadi pemicu dalam hal ini,” ujar Nila di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, (14/5).
Baca juga: Temui Bamsoet, Sejumlah Tokoh Desak DPR Ungkap Sebab Kematian Ratusan Petugas KPPS
Nila menambahkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menghimpun data para petugas KPPS yang meninggal dunia. Menurutnya, banyak petugas KPPS berusia 50-70 tahun yang sudah memiliki riwayat penyakit.
“Jadi ini kebanyakan orang-orang yang sudah tua yang bekerja. Dan dalam hal ini (masyarakat) seharusnya berterima kasih sudah mau bekerja,” katanya.
Lebih lanjut Nila memerinci, ada petugas KPPS yang meninggal karena strok, hipertensi, jantung dan asma. Namun, sebagian besar KPPS yang meninggal didominasi penyakit kardiovaskular.
“Penyakit jantung ini atau kardiovaskular jadi penyebab terbanyak. Pemicu kedua adalah soal pernafasan termasuk asma dan respratory itu sekitar 20 persen, faktor kecelakaan sembilan persen,” ungkapnya.
Baca juga: Akan Ada Autopsi Verbal untuk Ungkap Sebab Petugas KPPS Meninggal
Menteri Kesehatan (Menkes) Nila S Moeloek membantah kabar yang menyebut adanya petugas KPPS meninggal dunia karena diracun.
- Petugas di Lapangan Harus Tahu Aturan Pelaksanaan Pemungutan Suara
- Hadiri Simulasi KPU yang Ketiga di Tangsel, Ketua Bawaslu Berikan Sejumlah Catatan
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Penyeragaman Kemasan Rokok Tanpa Identitas Merek Berisiko Rugikan Konsumen & Produsen
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- KPU Libatkan Warga Disabilitas Jadi KPPS Pilkada 2024