Jangan Dekati Kyai Hanya Jelang Pilpres
Jumat, 22 Mei 2009 – 14:47 WIB
JAKARTA – Sejumlah pasangan calon presiden-wakil presiden sedang gencar melakukan pendekatan kepada para ulama, kyai, atau tokoh-tokoh agama. Tujuannya, tentu hanya memanfaatkan pengaruh para ulama itu untuk mendongkrak suara. Anggota Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menduga, fenomena ini hanya terjadi menjelang pemilu saja. Namun sisi lain, Ketua MPR itu menilai hal itu juga positif, selama para kyai dan ulama itu bisa memanfaatkan momentum itu.
Yang dimaksud Hidayat, upaya pasangan capres-cawapres untuk mendekat itu harus dimanfaatkan para kiai untuk memberikan masukan atau nasehat agar mereka tetap menggunakan etika berpolitik.
“Saya memandangnya secara positif, bahwa itu merupakan kesempatan emas bagi ulama dan kyai untuk mengingatkan agar capres berpolitik dengan etika,” ujar Hidayat Nur Wahid kepada wartawan usai shalat Jumat di gedung DPR, Senayan, Jumat (22/5). Para kyai dan ulama, lanjutnya, harus memanfaatkan kesempatan emas itu untuk membantu meningkatkan kualitas pemilu.
Pada kesempatan yang sama, mantan Presiden PKS yang namanya sempat muncul sebagai kandidat kuat pendamping capres SBY itu mengimbau para capres-cawapres agar senantiasa bisa dekat dengan kyai. “Jangan mendekati kyai hanya pada saat mendekati pemilu saja. Mestinya, hubungan itu bisa dilakukan jauh hari sebelum menjelang pimilu, dan seterusnya setelah pemilu,” ucapnya.
JAKARTA – Sejumlah pasangan calon presiden-wakil presiden sedang gencar melakukan pendekatan kepada para ulama, kyai, atau tokoh-tokoh agama.
BERITA TERKAIT
- Puan Yakin PDIP Solid Meskipun Muncul Dinamika Jelang Kongres VI
- Politikus Senior PDIP Minta Presiden Prabowo Hentikan KPK Kriminalisasi Orang
- Politikus Senior PDIP Ini Nilai Megawati Nakhoda NKRI, Hasto Adalah Jangkarnya
- Megawati Sebut Mundur Lebih Terhormat daripada Dipecat, Sindir Jokowi?
- HUT ke-52 PDIP: Megawati Perintahkan Kader Bonding dengan Rakyat
- Pemerintah Pertimbangkan Melantik Dahulu Kepala Daerah Tak Bersengketa di MK