Jangan Dikira di Negara Ini tak Ada Tukang Las Handal
Contohnya, lanjut dia, kasus yang terjadi di proyek pabrik smelter milik Virtue Dragon di Kendari.
Memang untuk pekerja yang menangani pembangunan smelter sendiri, seorang teknisi harus punya keahlian spesifik sehingga harus didatangkan langsung dari negara asal.
Namun, untuk pembangunan fasilitas pendukung seperti pipa dan bangunan, Said yakin pekerja lokal punya kompetensi yang lebih dari cukup.
’’Jangan dikira di negara ini tidak ada tukang las yang handal. Malah pekerja-pekerja dari Tiongkok itu ada yang kerjanya cuma sebagai tukang angkat-angkat. Jelas kondisi ini tidak akan diterima oleh KSPI,’’ jelasnya.
BACA: TKA Tukang Las Digaji Rp 1,2 Juta per Hari
Dia menambahkan, proyek-proyek modal asing sengaja diundang dengan pelbagai isentif untuk membuat efek ganda.
Bukan hanya soal pembangunan fasilitas manufaktur, namun juga penyerapan tenaga kerja lokal yang akhirnya memeratakan kesempatan kerja.
Namun, dampak positif itu hilang dengan adanya pekerja-pekerja yang dari negara asal investor tersebut.
JPNN.com- Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang bakal mengajukan gugatan warga negara atau biasa disebut citizen lawsuit kepada negara
- Kantor Imigrasi Bekasi Sosialisasikan Golden Visa Untuk Gaet Top Investor
- Wamenaker Afriansyah Apresiasi Hasil Regional Workshop Tenaga Kerja Asing, Ini Harapannya
- Kemnaker Ajak Negara ASEAN & Asia Pasifik Bersinergi dalam Penggunaan Tenaga Kerja Asing
- Gelar Workshop Penggunaan TKA di Negara ASEAN, Menaker Ida: Kami Harus Jaga Standar
- Menaker Ida: Kerja Sama Indonesia & Libya di Bidang Ketenagakerjaan Segera Terwujud
- Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi Berharap Banyak Peserta SSW Bekerja di Jepang