Jangan Diremehkan, Ini Bahaya Patah Hati Terhadap Kesehatan Tubuh

jpnn.com, JAKARTA - BANYAK orang yang menganggap sepele jika melihat teman atau keluarganya sedang patah hati.
Menurut laman Genpi.co, ukuran berduka setiap orang patah hati itu berbeda-beda, membuat cara mengatasi dan berdamainya pun berbeda.
Psikolog asal Amerika Jenna Palumbo mengatakan kesedihan tentang patah hati yang rumit.
" Putus cinta, kematian orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, berganti karier, kehilangan teman dekat, semua ini bisa membuat Anda patah hati dan merasa dunia Anda tidak akan pernah sama lagi," jelas Jenna.
Dia menambahkan, bahkan patah hati akibat putus hubungan dengan kekasih bisa lebih rumit.
Guy Winch membuat beberapa poin dari rumitnya proses berduka orang patah hati.
Pertama, hubungan telah berakhir tetapi otak menolak untuk mengakuinya seperti mendambakan suaranya, membaca pesan-pesan lama, dan melihat foto-foto saat bahagia.
Menurut Winch, otak memproses keinginan untuk melihat memori manis tersebut sama dengan ketertarikan pecandu narkoba pada obat terlarangnya.
Jangan pernah meremehkan akibat dari patah hati terhadap kesehatan tubuh Anda sendiri.
- Bukan Hanya Mengancam Orang Tua, Hipertensi Masalah Bagi Remaja
- Muktamar Ke-32 IDI, Praktisi Serukan Kebijakan Kesehatan Berkeadilan
- PNM Gelar 'Madani Care Stunting' di Desa Towale, Donggala
- Dubes Malaysia Resmi Membuka Malaysia Healthcare Expo 2025 di Jakarta, 28 Rumah Sakit Mendukung
- Begini Kata Ahli soal Keterkaitan Tembakau Alternatif dengan Peluang Berhenti Merokok
- ILUNI UI Apresiasi Layanan Kesehatan Gratis & Pelatihan Bencana FKUI