Jangan Dulu Turunkan BBM, tapi Tolong si Miskin
Menyelamatkan Diri Masing-Masing (1)
Senin, 27 Oktober 2008 – 02:34 WIB
![Jangan Dulu Turunkan BBM, tapi Tolong si Miskin](https://cloud.jpnn.com/photo/uploads/berita/dir27102008/img2710200888951.jpg)
Jangan Dulu Turunkan BBM, tapi Tolong si Miskin
Mengapa? ’’Pertama, kita ini negara berkembang yang belum kuat seperti negara maju. Kalau negara maju saja rontok, bagaimana kita?” katanya.
’’Kedua, kita ini negara demokrasi yang tentu tidak gampang mengambil keputusan,” tambahnya. ’’Ketiga, sekarang ini sudah dekat pemilu. Tentu bisa-bisa dimanfaatkan untuk isu politik. Gabungan tiga hal itu sudah memenuhi syarat untuk membuat Indonesia hancur. Ternyata masih selamat. Kami bangga dengan sikap Komisi XI DPR,” ujarnya.
Tapi, melihat krisis di luar negeri yang terus mewabah seperti wereng, kita belum bisa aman. Yang harus dipikirkan sekarang bukan menurunkan harga BBM, tapi bagaimana menyiapkan skenario terjelek. Yakni menolong orang miskin dalam keadaan sulit nanti. Dana yang sangat besar diperlukan agar bisa mendistribusikan uang ke lapisan paling bawah rakyat kita. Bukan sebulan dua bulan, tapi selama dua tahun.
Yang penting harus transparan. Yang perlu disiapkan bukan saja dana, tapi juga cara penyalurannya. Mumpung masih ada waktu memikirkannya. Yang penting jangan lewat departemen pemerintah. Bisa dalam bentuk bantuan yang bisa langsung sampai ke orang di bawah atau untuk penjaminan kredit usaha mikro dalam jumlah yang besarnya belum pernah terjadi dalam sejarah kita. Menurunkan harga BBM memang perlu, tapi sewajarnya saja. Menyiapkan skenario krisis terburuk harus jadi perhatian utama.(*)
SUDAH pasti harga bahan bakar minyak (BBM) harus turun. Persoalannya tinggal kapan waktu yang terbaik. Tapi, ada yang lebih mendasar dari itu.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi