Jangan Emosi Ketika Memotret

Jangan Emosi Ketika Memotret
Jangan Emosi Ketika Memotret
"Ada prinsip yang harus dimiliki seorang fotografer. Yaitu momen tidak bisa diulang. Ini akan membuat kita lebih jeli menangkap sudut gambar, lebih teliti, dan juga lebih kreatif. Pada akhirnya, mata dan pikiran akan terlatih menghadapi situasi apa pun," tutur pria yang akrab disapa Gea itu.

   

Lebih lanjut, lelaki yang telah memiliki karier 10 tahun sebagai fotografer media cetak ini menuturkan, bukan hal mudah untuk menghadirkan foto jurnalistik yang baik. Bagitu pun foto dokumentasi. Ia kemudian membeberkan triknya dalam melaksanakan tugas.

   

"Setiap mendapat tugas atau pun hendak mengambil gambar, saya usahakan untuk tenang dulu. Jangan emosi ketika memotret. Apa pun situasinya. Santai dulu, lihat situasi, lalu berpikir foto apa yang bagus ditampilkan dengan peristiwa atau momen yang terjadi. Baru kemudian  memotret. Pendeknya jangan terburu melepaskan bidikan kamera," katanya.

   

Kejujuran, kata Tawakkal, adalah hal lain yang paling penting dalam mengambil foto jurnalistik. Jangan merekayasa sebuah foto, sebab dalam etika jurnalistik foto yang direkayasa termasuk pembohongan publik.

   

FOTO tidak hanya menjadi pelengkap berita di media massa. Lebih dari itu, foto memegang peranan penting sebagai bukti fakta visual sebuah peristiwa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News