Jangan Gampang Percaya Arisan Online ya
Aksi yang dijalankan terkesan rapi dan menggiurkan. Anggota disuguhkan tiga tipe arisan online. Mulai harian yang diundi tiap lima hari sekali, mingguan yang diundi dua minggu sekali, dan bulanan yang diundi tiap bulan. Anggota bebas memilih tipe arisan yang dikehendaki.
Untuk arisan harian anggota cukup membayar minimal Rp 150 ribu. Sementara mingguan berkisar Rp 750 ribu. Sedangkan arisan bulanan minimal Rp 5 juta. Pembayaran dilakukan anggota dengan mentransfer via rekening.
’’Ternyata rekening yang dipakai bukan atas nama yang bersangkutan, itu yang perlu didalami lebih lanjut,’’ ungkapnya.
Petugas mencium kejanggalan. Pelaku menggunakan rekening atas nama orang lain untuk mengumpulkan pembayaran dari seluruh anggota. Setelah terkumpul, uang tersebut kemudian dipecah ke beberapa rekening.
Temuan tersebut cukup menguatkan kepolisian untuk menjerat pelaku secara hukum. ’’Sementara temuan di Ponorogo ini yang memenuhi unsur pidana,’’ sambung Radiant.
Dari tangan pelaku, petugas mengamankan barang bukti. Berupa uang cash senilai Rp 34,8 juta dan uang di rekening ATM sebesar Rp 205 juta. Petugas juga mengamankan beberapa kartu ATM, buku tabungan, dua tas, dan handphone yang digunakan untuk menjalankan arisan online.
Pun petugas mengamankan mobil Honda Civic model terbaru nopol AD 7788 QE yang dibeli pelaku dari hasil arisan tersebut.
Rencananya kasus tersebut selanjutnya ditangani Polrestabes Bandung. Sebab, salah satu korban arisan online yang berasal dari Bandung telah melaporkan ke Polrestabes Bandung.
Aksi tipu-tipu berkedok arisan online dibongkar Polres Ponorogo, uang yang terkumpul dipakai beli mobil.
- Diduga Melakukan Penipuan, Mertua & Menantu Dilaporkan ke Polda Metro
- Kodam Udayana Dicatut Penipu, Begini Kasusnya
- Pria Asal Bandung Kena Tipu Bisnis Jual Beli Handphone, Rugi Rp 30 Miliar
- Baim Wong Kembali Ungkap Kasus Penipuan yang Mencatut Namanya
- Anak Aniaya Ayah Kandung di Ponorogo, Korban Tewas
- Modus Baru Penipuan Mencatut Bea Cukai, Simak Agar Tidak Menjadi Korban Berikutnya