Jangan Grasah - Grusuh Wacanakan Pemisahan Pemilu Serentak

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Mahyudin menyatakan, Pemilu serentak 2019 sangat baik, lancar tanpa konflik. Karena itu, ujar dia, hal ini harus disyukuri seluruh rakyat Indonesia.
“Saya kira (pemilu) serentak ini tidak masalah. Yang perlu diperbaiki sistemnya saja. Jangan membongkar yang sudah baik dan yang sudah dijalankan, tetapi kita cari solusinya,” katanya usai memandu pengucapan sumpah janji pergantian antar-waktu (PAW) dua anggota MPR periode 2014-2019 di ruang delegasi, gedung Nusantara V, Kompleks MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (24/4/2019).
BACA JUGA: Mahyudin: Pemilu 2019 Berjalan Baik
Terkait usulan pemisahan pemilu serentak, Mahyudin mengajak semua hendaknya memikirkan baik-baik. Dia mengatakan pemilu serentak itu sudah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK). Putusan MK itu final dan mengikat.
Dia mengingatkan tidak perlu selalu bersikap gegabah dan buru-buru menghadapi persoalan itu. Dia mencontohkan, di era reformasi dulu misalnya, UUD 1945 dibongkar habis. Namun, kata dia, justru sekarang ini banyak yang ingin kembali ke UUD 1945 yang lama.
“Jadi, cari akar permasalahannya, jangan semua grasah - grusuh. Pikirkan baik - baik,” tegasnya.
BACA JUGA: Respons Moeldoko soal Usulan Pemilu Serentak Dievaluasi
Menurut Mahyduin, pemilu serentak sebenarnya lebih bagus dan efisien. Pemilu serentak ini tidak membuat pemilih bosan, karena setiap hari harus ada pemilihan.
Pemilu serentak tahun ini sudah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), putusan itu final dan mengikat.
- MPR Resmi Bentuk Organisasi Ini, Tugasnya Bantu Pemerintah Urus Masalah di Papua
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem