Jangan Harap Menangkan Pilkada DKI Dengan Program Ini
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia Arif Susanto mengatakan program Jakarta Bersyariat adalah wacana yang inkonsisten dan tidak membantu memenangkan Pilkada Jakarta 2017.
“Jakarta bersyariat tidak akan ampuh untuk memenangkan pasangan calon mana pun,” kata Arif saat menjadi pembicara di diskusi bertajuk ‘Ketika Jakarta Bersyariah Ditolak Paslon: Akankah Peta Dukungan Berubah?’ di D’Hotel, Jakarta Pusat, Selasa..
Dia mengungkapkan setidaknya ada empat alasan sehingga calon yang mengusung wacana Jakarta Bersyariat ini tidak akan jadi prioritas bagi pemilih.
“Ide Jakarta bersyariat ini dibangun di atas logika yang inkonsisten,” kata Arif.
Selanjutnya, permasalahan Jakarta harus diselesaikan dengan program yang konkret.
Permasalahan seperti kemacetan, kemiskinan, dan korupsi menjadi prioritas di Jakarta.
Sentimen keagamaan di Jakarta akan sulit berkembang karena warga Jakarta sangat beragam.
“Paslon tidak bisa memenangi pilkada hanya karena dukungan satu kelompok. Ini perlu diingat,” katanya.
Peneliti Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia Arif Susanto mengatakan program Jakarta Bersyariat adalah wacana yang inkonsisten dan tidak membantu
- Siap Menangkan RIDO jika Pilkada Jakarta 2 Putaran, PP DKI Ajak Anak Muda Gunakan Hak Suara
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk
- Sukarelawan PMJ Ajak Warga Jakarta Tak Pilih Pemimpin yang Melukai Hati Umat
- 7 Hari Jelang Pencoblosan Pilkada, Hasto: Banyak Kandidat dari PDIP Berasal dari Rakyat
- Pemuda Pancasila Dukung RIDO di Pilkada DKI Karena Diyakini Mumpuni