Jangan Harap Menangkan Pilkada DKI Dengan Program Ini
Selasa, 11 April 2017 – 21:43 WIB
Warga DKI menggunakan hak pilihnya di pilkada DKI. Foto: dok.JPNN.com
Pendekatan elektoral nondemokrasi, menurut Arif, juga memiliki kecenderungan gagal sejak awal.
Baca Juga:
“Indonesia ini kan majemuk sejak awal. Ketika dikemukakan agenda yang anti demokrasi seperti Jakarta Bersyariat, maka muncul kecenderungan gagal. Tak hanya di Indonesia,” katanya.
Konsep syariat, sambungnya, juga tidak akan cocok karena sistem demokrasi membutuhkan solidaritas inklusif bukan semangat loyalitas eksklusif yang didukung oleh golongan tertentu.
“Ini juga mendegradasi posisi mulia agama ketika program-program syariah ini ditawarkan dalam agenda politik,” pungkas Arif. (rmo/jpnn)
Peneliti Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia Arif Susanto mengatakan program Jakarta Bersyariat adalah wacana yang inkonsisten dan tidak membantu
Redaktur & Reporter : Natalia
BERITA TERKAIT
- Siap Menangkan RIDO jika Pilkada Jakarta 2 Putaran, PP DKI Ajak Anak Muda Gunakan Hak Suara
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk
- Sukarelawan PMJ Ajak Warga Jakarta Tak Pilih Pemimpin yang Melukai Hati Umat
- 7 Hari Jelang Pencoblosan Pilkada, Hasto: Banyak Kandidat dari PDIP Berasal dari Rakyat
- Pemuda Pancasila Dukung RIDO di Pilkada DKI Karena Diyakini Mumpuni