Jangan Harap Publik Makin Percaya DPR dan Parpol
jpnn.com - JAKARTA - Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jeirry Sumampow menyatakan, partai politik dan DPR RI baru saja merusak tatanan demokrasi dengan melahirkan UU Pilkada yang mencabut hak politik masyarakat sebagai warga negara. Dengan demikian, Jeirry menyatakan, kepercayaan masyarakat makin luntur pada parlemen.
"Ini namanya kemunduran demokrasi. Mereka itu bagian dari demokrasi, tapi mereka sendiri merusaknya secara membabi buta dengan menggunakan kewenangan dan kekuasaan," ujar Jeirry dalam diskusi di Jakarta Pusat, Jumat, (26/9).
Pelaksanaan pilkada melalui DPRD, kata dia, sama saja dengan mengajak masyarakat kembali ke zaman orde baru. Selain itu, kata dia, praktek suap juga bisa terjadi karena calon kandidat di pilkada bisa saja membayar anggota DPRD untuk memilih mereka. Mafia, kata dia, tetap saja ada di parlemen.
"Padahal 10 tahun demokrasi ini sudah diapresiasi. Sikap skeptis masyarakat akan makin besar setelah ini," sambung Jeirry.
Jeirry pun mengajak semua yang tidak setuju atas hasil voting parlemen, Kamis (25/9) lalu untuk mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi. Ia meyakini banyak pihak yang menolak pelaksanaan pilkada melalui DPRD. (flo/jpnn)
JAKARTA - Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jeirry Sumampow menyatakan, partai politik dan DPR RI baru saja merusak tatanan demokrasi dengan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Aher: Apa yang Sudah Diproduksi Pindad Selama Ini tak Kalah dengan Produk Negara Lain
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Pemenang Kompetisi MTQ Internasional Raih Hadiah Uang Rp125 juta
- Potensi Besar Kentang Garut Binaan UPLAND untuk Dukung Swasembada Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani