Jangan Jadikan Bhineka Tunggal Ika Sebatas Semboyan
Dukung Jokowi-JK Terapkan Pendidikan Multikultural

Karena itu dia mendorong pendidikan multikultural harus digalakkan. Dalam sistem pendidikan multikultural, sekolah dan kelas dikelola sebagai suatu simulasi arena hidup nyata yang plural, terus berubah dan berkembang. Institusi sekolah dan kelas adalah wahana hidup dengan pemeran utama peserta didik di saat guru dan seluruh tenaga kependidikan berperan sebagai fasilitator.
"Pembelajaran dikelola sebagai dialog dan pengayaan pengalaman hidup unik, sehingga bisa tumbuh pengalaman dan kesadaran kolektif setiap warga dan peserta didik yang kelak menjadi dasar etika politik berbasis etika kewargaan," pungkasnya.
Sebelumnya, di kantor Setara Institute for Democracy and Peace, Jakarta, budayawan Romo Benny Susetyo juga mendorong Jokowi-JK menerapkan pendidikan multikultural dengan mengedepankan kemajemukan bangsa. Karena itu, Dewan Penasehat Nasional Setara Institute ini mengusulkan, Menteri Pendidikan mendatang harus diemban orang yang tepat untuk menjalankan kurikulum multikultural tersebut. (awa/jpnn)
Bhineka Tunggal Ika hanya dikesankan hanya sebatas semboyan. Nilai berbeda-beda tetapi satu jua itu jauh dari kehidupan masyarakat Indonesia yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Setiawan Ichlas Hadirkan Ustaz Adi Hidayat di Tabligh Akbar di Palembang
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi