Jangan Jadikan Campur Tangan Asing Kambing Hitam Persoalan Papua
![Jangan Jadikan Campur Tangan Asing Kambing Hitam Persoalan Papua](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2019/02/25/fahri-hamzah-foto-instagram-fahrihamzah.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, jangan menjadikan kegiatan intelijen asing maupun campur tangan luar negeri sebagai kambing hitam persoalan di Papua.
"Kalau mengidentifikasi adanya aktivitas intelijen asing di salah satu bagian dari negara kita, maka itu tidak bisa menjadi kambing hitam," kata Fahri kepada wartawan, Senin (2/9).
Menurut Fahri, semua itu seharusnya sudah diantisipasi dan menjadi bagian tugas operasi intelijen maupun pejabat keamanan dan pertahanan negara agar melakukan kontra intelijen. "Sehingga, keberadaan mereka tidak menjadi bagian dari yang merusak keamanan dan kondisivitas negara kita," paparnya.
Fahri mengingatkan, pemangku kepentingan tidak terus menerus menjadikan isu adanya campur tangan asing, sebagai alasan dalam penanganan kerusuhan di Papua. "Saya mohon pihak lain itu jangan dijadikan terus-menerus sebagai pelempar isu sebenarnya," katanya.
BACA JUGA: Empat Ketua Umum Ormas Serukan Penyelesaian Papua Harus Komprehensif
Fahri meminta pemerintah betul-betul mau mendengar aspirasi dari masyarakat Papua dan berbicara dari hati ke hati. Menurut dia, masyarakat Papua saat ini lebih cenderung memerlukan percakapan dan jalan pikiran daripada pembangunan jalan yang tidak dilalui masyarakat, seperti tol.
"Semua punya pikiran, karena itu semua ingin bercakap dan ingin agar masalah Papua ini selesai sekali untuk selamanya," terang dia.
Politikus asal Nusa Tenggara Barar (NTB) itu mengatakan, selama 21 tahun reformasi, seharusnya pendekatan dalam penanganan permasalahan Papua mengalami perubahan secara signifikan.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, jangan menjadikan kegiatan intelijen asing maupun campur tangan luar negeri sebagai kambing hitam persoalan di Papua.
- Berulah Lagi, KKB Bakar Gedung SMP di Papua Tengah
- Dana Otsus Papua 2025, Supiori Kebagian Rp 101 Miliar
- Brantas Abipraya Rampungkan Pembangunan Rumah Sakit UPT Vertikal Papua
- Bawa 42 Paket Ganja, Calon Penumpang Ditangkap di Bandara Sentani Papua
- Legasi Ottow dan Geissler di Tanah Papua
- Inilah Wilayah dengan Pertumbuhan Ekonomi Terendah pada 2024