Jangan Jual Sawah dan Kerbau untuk Jadi CPNS

jpnn.com - JAKARTA - Masih banyaknya warga peminat kursi CPNS yang termakan rayuan calo, membuat gemas Kepala Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen PNS Badan Kepegawaian Negara (BKN) Aris Widiyanto.
Dia mengingatkan, sistem rekrutmen CPNS saat ini sudah tidak bisa ditembus aksi suap menyuap yang melibatkan percaloan.
“Dalam hal ini tidak mungkin ada calo atau penipu. Sehingga masyarakat di pedesaan sekalipun tidak perlu menjual kerbau atau sawah untuk dapat menjadi seorang PNS,” papar Aris, seperti dilansir Humas BKN.
Birokrat ramah itu menyampaikan hal tersebut di hadapan 60 orang mahasiswa S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang melakukan Kunjungan Kuliah Lapangan (KKL) di Kantor Pusat BKN Jakarta, Selasa (4/2).
Aris Widianto menyampaikan bahwa dengan metode Computer Assisted Test (CAT-BKN), praktik-praktik kecurangan dalam seleksi CPNS, akan hilang dengan sendirinya.
Pasalnya, menurut Aris Widiyanto, dengan sistem komputerisasi itu, hasil tes akan langsung diproses secara cepat dan tepat sehingga tidak dapat dimanipulasi.
“Karena dengan sistem yang ada saat ini kemampuan dan kesiapan para CPNS menjadi prioritas utama. Tidak perlu uang (membayar-red) untuk jadi PNS,” pungkasnya. (sam/jpnn)
JAKARTA - Masih banyaknya warga peminat kursi CPNS yang termakan rayuan calo, membuat gemas Kepala Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen PNS Badan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lemkapi Minta Pertemuan Sespimmen dengan Jokowi Tak Dipolitisasi
- Billy Mambrasar Tepis Isu Yayasannya Dapat Kemudahan Menggarap Program MBG
- Paula Verhoeven Bakal Ajukan Banding? Kuasa Hukum Bilang Begini
- Honorer Kesulitan Cetak Kartu Ujian PPPK Tahap 2, Kepala BKN Beri 3 Solusi
- Rayakan Hari Kartini, J99 Corp Komitmen Berdayakan Perempuan
- Ketua MUI Prof Niam Sampaikan Belasungkawa atas Meninggalnya Pemimpin Katolik Paus Fransiskus