Jangan Kaget, Harga Tiket KA Komersial Naik 25 Persen
jpnn.com, SURABAYA - Memasuki masa angkutan Natal dan Tahun Baru , dimulai pada 22 Desember hingga 7 Januari 2018, PT Kereta Api memastikan akan menambah satu kereta lagi.
Dari sebelumnya telah menambah tujuh kereta tambahan, yakni KA Mutiara Timur, rute Banyuwangi Lempuyangan Yogyakarta.
Pertimbangannya karena banyak penumpang tujuan jarak jauh, di Daop 8. Termasuk banyaknya penumpang jarak menengah.
Sementara 7 kereta tambahan lain yakni, KA Kertajaya Tambahan, KA Pasundan Tambahan, KA Matarmaja Tambahan, KA Sancaka Tambahan, KA Sembrani Tambahan, KA Gajayana Tambahan, KA Jayakarta premium.
Dengan total 4.222 seat yang beroperasi sejak 15 Desember lalu.
Menurut Raden Agus Dwinanto Budiadji, Senior Manager Angkutan Penumpang PT KAI Daop 8, harga tiket kereta naik 25 hingga 35 persen untuk kelas bisnis dan eksekutif.
Meski naik, tarif tidak akan melebihi batas atas sesuai ketentuan pemerintah. "Sementara untuk kereta ekonomi subsidi dipastikan tidak naik," kata Raden.
Sementara itu, penjualan tiket kereta baik reguler maupun tambahan di periode 15 Desember hingga 7 Januari telah mencapai 83 persen, dengan volume paling tinggi terjual di 23 Desember.
"Rute paling banyak Jakarta, Yogyakarta dan Bandung," imbuhnya.
Diprediksi volume penumpang di Daop 8 selama masa angkutan Natal dan tahun baru ini meningkat 5 persen, atau sebanyak 617.969 penumpang. Dibanding tahun lalu mencapai 589.292 penumpang. (pul/jpnn)
PT Kereta Api memastikan akan menambah kereta untuk perjalanan liburan Natal dan tahun baru.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Pantau Satgas Nataru Pertamina, Wakil Menteri ESDM Jamin Ketersediaan Energi di Medan
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Pastikan Kelancaran Distribusi Energi, Tim Pertamina Patra Niaga Bekerja 24 Jam
- Hari Kedua Angkutan Nataru, KAI Divre III Palembang Angkut 6.254 Penumpang
- Tinjau Kesiapan Satgas Nataru, Menteri ESDM: Allhamdulillah, Kondisi Aman
- Jelang Nataru, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Terminal BBM & LPG di Banten