Jangan Kaget Kalau 20 Persen Kabinet Jokowi - Ma'ruf Berisi Menteri Milenial

Berkaca dari hal terebut, lanjut Sahat, sangatlah mungkin jika dalam kabinet Jokowi - Ma'ruf Amin ke depan, akan ada 20 persen menteri milenial yang memiliki karakter berani, energik, dinamis, cepat merespon perubahan, dan eksekutor program.
"Atau bisa juga ditempatkan sebagai staf khusus, badan maupun lembaga lainnya," tambah Alumnus ITB tersebut.
Sementara itu, pengamat politik M. Qodari, yang juga hadir dalam acara itu mengatakan, kans milenial untuk mengisi kabinet cukup besar. Qodari mengatakan, figur-figur milenial yang ada sekarang cukup punya kababilitas untuk menduduki jabatan menteri.
Dia lantas menambahkan bahwa secara umum ada tiga segmen ketika berbicara menteri kalangan milenial. "Yakni segmen pengusaha, segmen partai, serta yang ketiga dan tidak kalah penting yaitu dari segmen aktivis," tegas dia.
Qodari lantas mencontohkan sosok seperti Bahlil Ketum HIPMI, Twedy N. Ginting, Bendahara Umum DPP KNPI dan alumni Lemhanas. Kemudian Aminuddin Ma'ruf mantan Ketum PB PMII yang juga Sekjen Relawan Samawi.
Selain itu Mamberob Rumakiek, peraih suara terbanyak DPD RI dari Papua Barat, mantan Ketum PP GMKI. Kemudian ada Arief Rosyid, mantan
Ketum PB HMI dan Plt. Sekjend DMI, serta Angelo Wake Kako, anggota DPD terpilih dari dapil NTT yang juga mantan Ketum PMKRI.
"Mereka ini adalah pejuang kehidupan, aktivis yang merasakan bagaimana berjuang bersama rakyat. Dan pernah memimpin dan mengorganisir puluhan bahkan ratusan ribu anggota di seluruh Indonesia," ujarnya. (*/adk/jpnn)
Qodari mengatakan, menteri milenial bisa terpenuhi dari segmen pengusaha, partai dan aktivis.
Redaktur & Reporter : Adek
- 5 Berita Terpopuler: Berita Bikin Panik Honorer, Ribuan CPNS 2024 Jadi Mengundurkan Diri, Waduh
- 5 Berita Terpopuler: Jangan Sepelekan Peringatan Ahli Hukum, Semua ASN Wajib Tahu, karena Sangat Mudah Memberhentikan PPPK
- Prabowo Utus Jokowi hingga Natalius Pigai Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat
- Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Ketidaktegasan Prabowo Memimpin
- Sespimmen Menghadap ke Solo, Pengamat: Upaya Buat Jokowi Jadi Pusat Perhatian Publik