Jangan Kaitkan dengan Kepangkatan
jpnn.com - ANGIN segar bagi upaya pemberantasan narkoba. Presiden Joko Widodo akan menaikkan level Badan Narkotika Nasional (BNN) sama dengan kementerian. Kewenangan akan ditambah. Peralatan, sumber daya manusia juga akan dilengkapi.
Ya, beratnya tugas BNN melawan bandar-bandar narkoba membuat lembaga yang saat ini dipimpin Kepala BNN Komjen Budi Waseso itu harus memperkuat diri. Jika tidak, bukan mustahil kemampuan BNN menumpas narkoba “ditertawakan” bandar-bandar laknat yang sudah memiliki pola maupun peralatan yang lebih canggih.
Bagaimana reaksi Buwas dengan rencana kenaikan level BNN itu? Berikut petikan wawancaranya dengan sejumlah wartawan di markas BNN, Cawang, Jakarta Timur, Senin (14/3)
Menurut Anda, sudah sepantasnya BNN naik level setingkat kementerian?
Itu keinginan Bapak Presiden. Bukan keinginan saya. Kalau saya, dinaikkan atau tidak, tetap harus bekerja maksimal. Kami tetap bekerja.
Kenaikan level ini dianggap akan memperlancar tugas BNN. Ini mengingat beratnya beban kerja dan musuh yang dihadapi. Bagaimana tanggapan Anda?
Pasti harapannya demikian. Diharapkan memperlancar tugas BNN. Kita asumsikan saja, masyarakat Indonesia jumlahnya 250 juta jiwa lebih. Yang usia produktif ada 125 juta jiwa. Mereka ini berpotensi menjadi penyalahgunaan narkoba. Sekarang bagaimana kita menjaga dan melindungi mereka. Kalau kekuatan BNN di seluruh Indonesia hanya 4400 personel, tidak mungkin kita mampu. Oleh sebab itu, idealnya harus ada 74 ribu personel. Itu idealnya. Tapi, kami tetap bekerja maksimal.
Banyak kalangan menilai BNN harus diberikan kewenangan penyadapan. Anda setuju?