Jangan karena UNBK, Sekolah Korbankan Siswa
jpnn.com, JAKARTA - Sekolah-sekolah diminta tidak memaksakan penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sehingga mengganggu kepentingan siswa.
"Memang UNBK lebih unggul dari Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP). Namun jangan memaksakan harus UNBK dan mengorbankan siswa," kata Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Teuku Ramli Zakaria, Sabtu (24/3).
Dia menyebutkan, ada empat keunggulan UNBK dibanding UNKP. Pertama, kredibilitasnya bisa dipertanggungjawabkan karena potensi kecurangan hampir tidak ada.
Waktu ujiannya relatif lebih singkat dan variasi soal sangat banyak sehingga peserta tidak bisa mencontek satu sama lain yang pada akhirnya akan meningkatkan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN).
BSNP, menurut Teuku Ramli, berencana mencantumkan moda ujian nasional yang dipakai dalam Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) sehingga bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Kedua, UNBK lebih efisien dan ekonomis karena penyelenggara tidak perlu lagi membiayai pencetakan soal, distribusi, gudang, pengawalan, pemimdaian jawaban ujian, pemusnahan lembar jawaban, dan sebagainya.
Ketiga, waktu penyelenggaraannya flexibel. UNBK bisa berbeda-beda waktu penyelenggaraannya karena tidak akan ada kebocoran kunci jawaban mengingat peserta tidak akan mengetahui varian soal UNBK yang akan dihadapi.
Keempat, hasil UNBK bisa segera diketahui karena penilaian hasil ujian dilakukan dengan otomatisasi.
Sekolah-sekolah diminta tidak memaksakan penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
- Wabah Virus Corona, Akhirnya Kemendikbud dan DPR Sepakat Meniadakan UNBK
- Kemendikbud Klaim UNBK SMK Lancar
- Disdik Provinsi Jabar Siap Gelar UNBK SMA, SMK
- Salut, Ada 19% Peraih Nilai Tinggi UNBK SMA/MA dari Keluarga Kurang Mampu
- USBN dan UNBK Digelar Mulai Hari Ini, Ketum IGI: Guru Jangan Bantu Siswa
- Bupati Landak: Pertama Kali, Seluruh SMP di Landak Siap Laksanakan UNBK