'Jangan Katakan Muhammadiyah Selalu Beda dengan Pemerintah'

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ma'rifat Iman keberatan bila pihaknya selalu dianggap berbeda atau tak satu suara dengan pemerintah dalam menetapkan hari lebaran umat Islam.
Seperti penetapan 1 Dzulhijjah 1436 H misalnya, pemerintah telah menetapkan jatuh pada 15 September 2015, sedangkan Muhammadiyah memutuskan pada 14 September 2015.
"Jangan dikatakan Muhammadiyah selalu beda dengan pemerintah (menetapkan hari raya umat Islam)," ujar Ma'rifat di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Minggu (13/9) malam.
Perbedaan waktu penetapan Idul Adha tersebut kata Ma'rifat, bukan disengaja oleh pihaknya. Namun telah mempertimbangkan beberapa aspek perhitungan yang selama ini diyakini menjadi rujukkan oleh Muhammadiyah dalam menentukan hari raya.
"Yang membedakan kriteria yang ditetapkan Muhammadiyah dan pemerintah berbeda itu, pemerintah berlandas pada keputusan Mabim (Majelis Agama Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia) ketinggian hilal 2 derajat. Muhammadiyah nggak perhatikan berapa derajat, yang penting sudah di atas ufuk atau horizon atau 0 derajat lebih," jelasnya.
"Untuk sekarang masih setengah derajat, jadi kemungkinan untuk bisa dilihat lebih kepada rukyat hilal," imbuh Ma'rifat. (chi/jpnn)
JAKARTA - Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ma'rifat Iman keberatan bila pihaknya selalu dianggap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Cak Imin Gelar Halalbihalal, Ma'ruf Amin & Sejumlah Menteri Hadir
- Pastikan Dana Haji Aman, Kepala BPKH: Kami Utamakan Transparansi dan Prinsip Syariah
- Siswa Sulawesi Tenggara Cerdas-Cerdas, Ini Reaksi Mendikdasmen
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai