Jangan Kira Orang Papua Atau yang Kulit Hitam Tak Bisa Kena Corona
jpnn.com, JAYAPURA - Anggota Komisi V DPR Papua, Tarius Mul dan Nathan Pahabol mengeluarkan pernyataan pedas terkait sikap masyarakat Papua yang seolah merasa aman-aman saja di tengah pandemi virus corona.
Mereka meminta masyarakat khususnya orang asli Papua jangan beranggapan bahwa virus tersebut hanya menyerang masyarakat yang bukan asli Papua.
Tarius mengatakan pemikiran seperti itu harus dibuang jauh-jauh karena buktinya saat ini sudah ada orang asli Papua yang dinyatakan positif COVID-19.
“Jangan berpikir karena orang Papua, jadi tidak bisa kena. Saya mau sampaikan bahwa di RSUD Abepura ada tiga pasien positif dan itu orang asli Papua. Sehingga salah kalau mengatakan karena kulit hitam jadi lebih kebal,” kata Tarius seperti dikutip dari Cepos Online, Kamis (7/5).
Dia mengingatkan untuk siapa pun harus mematuhi protap yang diberikan oleh tim gugus covid atau pun pemerintah dan jangan kepala batu.
“Kalau disuruh pakai masker ya ikuti termasuk kalau kalau dilarang berkeliaran. Jangan karena merasa orang Papua, kulit kebal dan tidak akan kena. Tak boleh ada anggapan seperti itu sebab pasien OAP juga sudah ada dan ini tidak lihat siapa, bantu pemerintah memutus mata rantai ini,” tegasnya.
Senada, Nathan Pahabol yang melihat masih banyak orang yang kepala batu.
“Ini orang-orang masih ada yang berpikir karena dia OAP jadi tidak bisa kena, itu pikiran bagaimana,” singkatnya. (ade/wen/ceposonline)
Tarius meminta pemikiran bahwa orang Papua tidak bisa kena virus corona, atau karena kulit hitam lantas lebih kebal.
Redaktur & Reporter : Adek
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya