Jangan Klaim Program Bagus Tapi Ujungnya Politik Uang
jpnn.com, JAKARTA - Pembagian sembako di masa tenang jelang pemungutan suara putaran kedua Pilkada DKI 2017, dinilai sangat mencederai demokrasi. Karena diduga, tujuan utama dari pembagian sembako untuk memengaruhi pilihan masyarakat, dengan cara pembodohan.
Untuk itu, Abdurrahman Suhaimi selaku Juru Kampanye pasangan calon Gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno meminta KPU dan Bawaslu DKI, segera turun tangan untuk menindaklanjuti dugaan pembagian sembako oleh kubu pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
"Pilkada ini adu gagasan dan program. Jangan mengklaim gagasannya bagus, ternyata ujung-ujungnya money politics dibungkus sembako murah di hari tenang," ujar Juru Kampanye pasangan calon Gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Abdurrahman Suhaimi, di Jakarta, Senin (17/4).
Sementara itu kepada masyarakat, Ketua Dewan Syariah DPW PKS DKI Jakarta ini meminta tidak gampang terpengaruh dengan upaya-upaya yang ada.
Dia juga mengajak masyarakat mencermati dan memantau pelaksanaan pilkada. Agar DKI sebagai ibu kota negara menjadi contoh yang baik bagi daerah lainnya.
"Semoga Pilkada DKI 2017 ini dapat terlaksana dengan baik, aman, jujur, adil dan tidak mengintimidasi warga, serta menghasilkan pemimpin DKI Jakarta yang legitimate," pungkas Suhaimi.(gir/jpnn)
Pembagian sembako di masa tenang jelang pemungutan suara putaran kedua Pilkada DKI 2017, dinilai sangat mencederai demokrasi. Karena diduga, tujuan
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Benny Sabdo: Bawaslu DKI Gelar Patroli Pengawasan Politik Uang
- Bawaslu Sleman Tangani Praktik Politik Uang Oleh Tim Paslon Nomor Urut 01
- Viral Dugaan Politik Uang Rudi Seno di TikTok, Netizen Beri Komentar Beragam
- Ahmad Ali Diduga Sogok Rakyat dengan Sembako, Reaksi Pengamat Menohok
- Menyikapi Elektabilitas Versi SMRC, Pramono Merasa Seperti Valentino Rossi
- Anggota Bawaslu Puadi Beberkan Upaya Memitigasi Praktik Politik Uang di Pilkada 2024