Jangan Lagi Ada SARA Pada Pilkada
Pasalnya, cepat atau lambat, penderitaan akibat fitnah atau adu domba akan berimbas pada diri masing-masing, baik secara pribadi maupun kelompok.
Menurut dia, problem yang tidak perlu seperti SARA seharusnya bisa dieliminasi sejak dini.
Sebab, SARA merupakan hal yang bisa menggerogoti keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Arief menuturkan, pelajaran pelaksanaan pemilu dan pilkada di masa lalu harus jadi pelajaran.
Ada yang baik, buruk, dan ada juga pelajaran yang ongkosnya sangat mahal.
Yaitu terjadinya polarisasi sosial, politik, perpecahan yang sulit direkatkan lagi
“Apakah itu mau diperparah? Tentu tidak, kan? Kalau kita mau memperarah, ingat suatu saat bisa menjadi bumerang. Sebaliknya, kalau kita mau berinvestasi tentang menjalankan proses politik yang sehat dan jauh dari unsur SARA, maka nanti akan menghasilkan investasi yang baik,” tegas Arief. (jos/jpnn)
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Hanura Arief Suditomo membeber pentingnya kewajiban regulator bahwa hukum harus dilaksanakan pada Pilkada Serentak 2018.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Hasto Tuding Ara Main SARA soal Pramono-Rano Didukung Anies, Prabowo Pasti Tak Suka
- Alasan Dimansyah Laitupa Rilis Single Baru Bertepatan Momen Pilkada Serentak
- Tim Pram-Doel Kecam Pernyataan Bernuansa SARA Menteri Maruarar Sirait
- MUI Imbau Umat Islam Pilih Pemimpin yang Berintegritas, Tidak Terima Suap dan Politik Dinasti
- Survei Axispol: Elektabilitas Muflihun-Ade Unggul di Pilkada Kota Pekanbaru
- Menjelang Pilkada Serentak, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Minta Guru Tidak Golput