Jangan Lagi Kecewakan Masyarakat, Parpol Dinilai Perlu Berbenah Diri

Selain itu, ada seorang guru muda di Jawa Barat yang membuat video terkait adanya pungutan liar di institusi pendidikan. Hasilnya kepala dinas pun dicopot.
Dua contoh tersebut menurut Ray, menjadi momentum masyarakat bersuara lewat media sosial. Sehingga ini menjadi peringatan bagi legislatif. Dia khawatir masyarakat menjadi apatis terhadap DPR.
“Lembaga eksekutif itu kelihatannya usianya ke depan lebih panjang karena bersifat eksekutorial. Tapi untuk usia legislatif, saya kira ini sudah mulai diambang senja. Apakah model politik legislasi yang disebut dengan partai relevan di masa mendatang dengan dunia medsos yang lebih terbuka,” ujarnya.
Terpisah, Anggota DPR Fraksi PDIP Eriko Sotarduga mengakui tingkat kepercayaan publik terhadap parpol masih rendah.
Namun, dia berkata masih ada harapan untuk membalikkan keadaan tersebut, terutama di kalangan anak muda.
Terkait dengan anak muda dalam menilai parpol, Eriko menyebut ada tiga hal yang dilihat, yakni korupsi, sustainable energy, dan ekonomi UMKM.
Khusus korupsi, Eriko mengingatkan tidak ada parpol yang mengajarkan korupsi. Dia menegaskan korupsi merupakan perilaku personal.
Menurutnya, untuk mengatasi hal itu, PDIP mendorong sistem pemilihan tertutup agar kader yang nanti ditempatkan di parlemen benar-benar punya kredibilitas dalam bertugas.
Partai politik jangan sampai membuat kekecewaan terhadap rakyat. Karena partai politik memainkan peran penting antara penghubung pemerintah dan masyarakat.
- Pak Luhut Sudah ke Rumah Jokowi di Hari Pertama, Ada Kompol Syarif
- Sejumlah Tokoh Datangi Rumah Megawati di Hari Raya, Anak Buah Prabowo Ikut Hadir
- Peringati HUT ke-25 BMI, Bung Vino Berkomitmen Rekrut Generasi Muda untuk Besarkan PDIP
- Innalillahi, Ketua DPP PDIP Nusyirwan Meninggal Dunia
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak