Jangan Lupakan Pasien TBC di Tengah Pandemi Covid-19

Jangan Lupakan Pasien TBC di Tengah Pandemi Covid-19
Penyakit TBC. Foto: Pixabay

Hal ini agar segera terwujud langkah kunci memperepat pencapaian. “Masalah TB sampai eliminasinya akan tercapai bila semua sektor berkomitmen dan berperan akif,” kata dia.

Menurut Yuri, protokol layanan TBC pada masa pandemi saat ini sudah disampaikan kepada kepala dinas kesehata di seluruh daerah untuk menjadi panduan dalam melaksanakannya. Pertama, kata Yuri, layanan TBC tidak boleh dihentikan.

“Jika putus obat akan terjadi resisten dan akan menjali penularan,” tegasnya.

Kedua, rencana obat TB dan logistik lainnya termasuk masker dengan berbagai pertimbangan  kondisi yang terjadi.

Ketiga, mapping  dan penunjukan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan TBRO sementara terpisah dengan fasyankes Covid-19 yang ditandatangani kepala dinas kesehatan setempat.

Keempat, mapping dan penunjukan faskes lain untuk layanan laboratorium dalam rangka diagnosis TB yang ditandatangani oleh kadiskes setempat apabila jejaring yang lama perlu dilakukan penyesuaian akibat penanganan Covid-19 di wilayah tersebut.

Kelima, rencana untuk memantau pengawasan minum obat pasien TB menggunakan teknologi digital atau nomor WA, hotline sesuai kemampuan setempat. Keenam, mapping dalam pelibatan komunitas setempat untuk pendampingan pasien.

“Layanan TBC tidak boleh dihentikan.  Untuk itu dinas kesehatan kabupaten/kota mengatur dan memantau pemindahan lokasi ke faskes lain yang ditunjuk menjadi jejaring diagnosis dan pengobatan,” katanya. (boy/jpnn)

Jumlah kasus TBC di Indonesia pada 2018 ialah 846 ribu dengan peringkat ketiga tertinggi di dunia setelah Tiongkok dan India.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News