Jangan Mau Bayar saat Urus Pembuatan e-KTP
jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat diminta menolak membayar ketika ada oknum petugas layanan pengurusan dokumen kependudukan seperti E-KTP yang meminta uang.
Begitu juga untuk mengurus pembuatan kartu keluarga, akta kelahiran, dan berbagai dokumen kependudukan lainnya.
"Semua layanan kependudukan dan pencatatan sipil gratis. Saya imbau masyarakat jangan pernah mau membayar sejumlah uang," ujar Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arief Fakrullah di Jakarta, Rabu (20/9).
Mantan Penjabat Gubernur Gorontalo ini mengatakan pihaknya juga sudah memberhentikan sejumlah petugas yang terbukti melakukan pungutan liar. Langkah tersebut diambil untuk memberi efek jera.
"Kami sudah memberhentikan beberapa kepala dinas dan staf-staf eselon 4 yang terlibat pungli terkait administrasi kependudukan," ucap Zudan.
Langkah lain, Kemendagri kata Zudan, juga membuka layanan pengaduan terkait permasalahan yang dihadapi masyarakat menyangkut administrasi kependudukan.
Masyarakat bisa menghubungi call centre Ditjen Dukcapil (1500537), WA/SMS (08118005373) dan email: callcenter.dukcapil@gmail.com.
"Tapi harus dibedakan mana pungli mana yang bukan. Kemarin ada pengaduan yang itu dianggap pungli. Padahal sebenarnya ada denda keterlambatan. Di UU Nomor 24/2013 tentang Administrasi Kependudukan masih ada denda keterlambatan yang sedang kami proses untuk perubahan," katanya.
Pembuatan E-KTP gratis, begitu juga untuk mengurus pembuatan kartu keluarga, akta kelahiran, dan berbagai dokumen kependudukan lainnya.
- Polisi Bongkar Kasus Pungli Dana Pendidikan di Majene
- Jika jadi Wagub Sumsel, Riezky Aprilia Janji Berantas Pungli di Sektor Pendidikan
- Warga Bogor Kecewa Pelaku Pungli Pasar Tumpah Kembali Berkeliaran
- Aktivis Pendidikan di Bandung Diduga Lakukan Pungli PPDB SMA 2024
- Polres OKU Gencarkan Patroli Untuk Cegah Pungli di Jalan Lintas Sumatera
- Pilwalkot Bandung: Dandan Riza yang Pernah Terjerat Hukum Ingin Mengabdi untuk Rakyat