Jangan Mau Tertipu Penampilan Sesaat Politikus

jpnn.com - JAKARTA - Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Khairul Anam Harisah, mengkritisi para politisi yang mendadak bersikap peduli pada rakyat demi menjaring simpati menjelang pemilu. Padahal, perubahan sikap yang tiba-tiba itu justru akan membingungkan rakyat.
"Entah karena mereka benar-benar ingin memperjuangkan aspirasi masyarakat atau sekadar cari simpati jelang pesta demokrasi. Wallahu a'lam," kata Anam kepada wartawan, Jakarta, Selasa (24/9).
Karena itu, Anam meminta masyarakat Indonesia untuk bersikap cerdas dalam menentukan plihan dan tidak termakan manipulasi penampilan sesaat para politisi yang mendadak peduli itu. Sebab, imbuh dia, hasil pemilu merupakan faktor yang menentukan nasib bangsa selama lima tahun ke depan.
"Masyarakat Indonesia harus memilih calon anggota legislatif dan calon presiden yang memiliki komitmen dan kepedulian yang besar terhadap dunia pendidikan," katanya.
Selain itu, Anam juga meminta masyarakat Indonesia memilih calon anggota legislatif dan calon presiden yang memiliki komitmen besar terhadap dunia pesantren dan pendidikan Islam. Tentu saja, katanya, politisi itu harus memiliki rekam jejak yang baik, termasuk tidak punya cacat moral maupun pernah tersandung kasus korupsi.
"Masyarakat harus memilih calon anggota legislatif dan calon presiden yang tidak memiliki hubungan atau pernah menjadi bagian dari gerakan Islam radikal. Juga tidak pernah tersandung masalah korupsi dan memiliki komitmen kuat untuk memberantas korupsi," pungkas Khairul.(fuz/jpnn)
JAKARTA - Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Khairul Anam Harisah, mengkritisi para politisi yang mendadak bersikap peduli pada
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tunjangan Profesi Guru dan Pengawas PAI Dirapel, Bukan Hanya PNS & PPPK
- Guru PPPK Bulan Ini Mengantongi Rp20 Juta ya? Oh, Nikmatnya
- Mudik 2025, Tol Semarang ABC Siap Terapkan One Way Lokal Kalikangkung-Bawen
- Ambiguitas Komitmen Iklim Para Pendana Infrastruktur Gas di Indonesia
- Sido Muncul Berikan Bantuan Rp 425 Juta untuk Anak Terduga Stunting di Jonggol
- Tanggapi RUU KUHAP, Gayus Lumbuun: Polisi Sebaiknya Tetap Jadi Penyidik