Jangan Menembak Lantaran Takut Ditembak
Komisi III Minta Polri Perkuat Sisi Inteligen
Kamis, 23 September 2010 – 18:32 WIB

Jangan Menembak Lantaran Takut Ditembak
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Taslim, meminta pihak kepolisian untuk memperkuat sisi investigasi secara objektif dalam menangani berbagai kasus yang diduga tindakan teroris ketimbang mengandalkan kekuatan senjata mematikan. Dia mengingatkan, muara dari ketidakpasan kepolisian dalam menangani pihak-pihak terduga teroris, pada akhirnya akan ditanggung oleh rakyat. "Kalau kita umpamanya sependapat dengan argumen Polri yang menyebut penyerangan kantor Polsek Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara, kemarin merupakan pembalasan dari pihak terduga teroris. Ini menunjukkan bahwa perlawanan yang mereka berikan ternyata cukup menggelisahkan masyarakat," jelasnya.
"Jika masih bertahan dengan cara-cara penyerangan dengan senjata mematikan, pasti itu tidak akan menyelesaikan masalah secara komprehensif. Kemungkinan yang terjadi justru sangat mencemaskan karena akan menjadi dendam bagi keluarga yang ditinggalkan," kata Taslim, di DPR Senayan Jakarta, Kamis (23/9).
Baca Juga:
Demikian juga halnya dengan argumentasi-argumentasi yang selama ini dipakai kepolisian setelah menembak mati terduga teroris dengan alasan pihak yang dicari memiliki senjata dan harus dibunuh sebelum ditangkap. "Argumentasi itu jelas-jelas memperlihatkan kepada bangsa ini bahwa kepolisian mulai kehilangan kecerdasan dalam mengungkap dan membongkar pihak-pihak yang terduga teroris," ujar Taslim.
Baca Juga:
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Taslim, meminta pihak kepolisian untuk memperkuat sisi investigasi secara
BERITA TERKAIT
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- Mantan Komisioner KPK Duga Ada Aktor Lain di Balik Mafia Peradilan Suap Rp 60 Miliar
- Museum of Toys dan RMHC Galang Dana Pembangunan Rumah Singgah Anak Berpenyakit Kronis
- Setelah Heboh Pengadil Terjerat Kasus Suap, MA Rombak Posisi 199 Hakim
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat
- Banjir di Barito Utara Meluas, 60 Ribu Warga Terdampak