Jangan Menunggu Bulan Purnama Menyapa Gulita Malam
Sabtu, 16 Maret 2013 – 01:55 WIB
Energi penopang roda perekonomian Irak hanyalah sumber daya alam, minyak, gas, fosfat dan sulfur, bahan baku industri pupuk. Cadangan oil, tahun 2013 mencapai143,1 Miliar barrel. Produksi minyak per Maret 2013 ini, menembus 3,4 juta barrel per hari. Pertamina, yang targetnya kurang dari 900 barrel per hari saja masih sulit. Irak memiliki cadangan minyak terbesar ketiga, setelah Saudi dan Iran. Mungkin juga keempat, setelah Venezuela, Amerika Latin.
Target produksi Irak tahun 2016, diperkirakan 10 juta barrel per hari. Irak sedang membuka lebar-lebar investasi asing, dan Indonesia diprioritaskan karena memiliki banyak kecocokan. “Pertama, RI adalah negara berpenduduk Islan terbesar di dunia. Persentase Irak juga, 95 persen muslem. Ini password yang cukup ampuh. Kedua, mereka ingin lebih banyak orang Indonesia yang mampir berziarah ke Bagdad, sebelum atau sesudah umrah ke Makkah dan Madinah,” jelas Hatta.
Ketiga, orang Irak sangat mengenal dekat dengan mantan Presiden Soekarno. Bahkan, ada makanan yang terkenal di Bagdad, namanya ikan Soekarno. Ikan emas yang dibakar dalam posisi berdiri. Sejarahnya, saat Soekarno berkunjung ke Bagdad, membawa bibit ikan emas dan dilepas di Sungai Tigris. Ikan-ikan emas itu berkembang, besar, dagingnya tebal, dan sekarang menjadi salah satu makanan favourit di sana.
Korea, China dan Jepang sudah masuk di pembangunan infrastruktur dan perminyakan. Karena itu, RI mendorong Pertamina dan BUMN lain, untuk merebut peluang minyak di kawasan Teluk. Pertamina sendiri bertekat menjadi perusahaan kelas dunia, dan memasang target produksi 1 juta bph di tahun 2015. Diharapkan Pertamina menjadi business leader dan bersama BUMN lain yang bergabung dalam skema Indonesia Incorporated.
Buat apa menjalin kerjasama dengan Negeri 1001 konflik seperti Irak? Negara yang penduduknya sudah immun dengan suara bom? Yang –mungkin--
BERITA TERKAIT
- Batal Didatangi Massa Buruh, Balai Kota DKI Lengang
- Dua Kali Getarkan Gedung, Bilateral Meeting Jalan Terus
- Agar Abadi, Tetaplah Menjadi Bintang di Langit
- Boris Yeltsin Disimbolkan Bendera, Kruschev Seni Kubisme
- Eskalator Terdalam 80 Meter, Mengusap Mulut Patung Anjing
- Surga Para Diver, Fotografer dan Hunter Underwater