Jangan Mudah Mengatasnamakan Petani - Peternak, Membuat Menderita Banyak Orang
Sabtu, 16 Maret 2019 – 17:50 WIB
"Menurut saya di tahun politik ini harus bisa menunjukan data yang valid. Pemerintah termasuk Kementan kan pasti lengkap sekali informasinya. Bahkan terakhir ini kita sering ekspor. Jadi sebaiknya pihak yang mengkritik juga memakai data resmi," katanya.
Jika mengacu pada data, impor jagung pakan pada 2014 mencapai senilai USD 3,5 kita dolar. Atau setara dengan 10 miliar. Namun kemudian Pemerintah membatasi impor jagung secara mendadak.
Selanjutnya pada 2017 dan 2018 Indonesia membalikkan keadaan dengan mengekspor 380 ribu ton jagung.(jpnn)
Di musim politik ini sejumlah orang mengaku sebagai perwakilan peternak dan petani, dan menggelar berbagai aksi yang justru merugikan kaum tani dan menguntungkan pihak lain.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya