Jangan Naikkan BBM untuk Kejar Rating Layak Investasi
Selasa, 24 April 2012 – 21:40 WIB
JAKARTA – Pemerintah diminta tidak tunduk pada keinginan pihak asing dalam menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, hanya untuk mendapatkan rating layak investasi (investment grade).
"Terkadang penilaian lembaga pemeringkat internasional ini indikatornya tidak terlalu jelas dan tidak transparan. Sudah menjadi rahasia umum asing menginginkan subsidi BBM kita dilepas ke pasar," ujar Pengamat Ekonomi EC-Think Telisa Aulia Falianty di Jakarta, Selasa (24/4).
Salah satu yang menjadi perhitungan lembaga pemeringkat utang internasional Standard and Poor"s (S&P) akibat gagalnya penyesuaian harga BBM. Oleh karena itu, sambungnya, pemerintah jangan mengorbankan kebutuhan masyarakat Indonesia hanya untuk mendapatkan peringkat investment grade.
Pasalnya, tanpa adanya rating tersebut, ekonomi Indonesia masih cukup stabil dan menjadi salah satu negara yang menjadi tempat tujuan berinvestasi.
JAKARTA – Pemerintah diminta tidak tunduk pada keinginan pihak asing dalam menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, hanya untuk
BERITA TERKAIT
- KAI Logistik Beri Diskon Spesial Pengiriman Paket & Sepeda Motor
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia
- Gandeng Pengusaha Lokal, Tangkas Motor Listrik Ekspansi ke Jawa Timur
- Majoo Expert Solusi Nyata untuk Para Pelaku Usaha di Indonesia
- BNI Culture Fest 2024: Transformasi Dalam Membangun Budaya Kerja & Kinerja
- Dampingi Prabowo Bertemu PM Trudeau, Menko Airlangga: Ini Mampu Tingkatkan Perdagangan