Jangan Paksa Anak Kuasai Bahasa Asing, Bahaya!
"Saya heran, banyak orang tua yang bangga anaknya lebih menguasai bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia. Tanpa mereka sadari, sudah merusak bahasa anak-anak. Bahasa Indonesia standar, bahasa asing juga standar," tuturnya.
Endang menduga, banyak masyarakat yang tidak menjadikan bahasa Indonesia sebagai jati dirinya.
Mereka baru mengakuinya sebagai jati diri ketika berada di luar negeri.
"Kalau berada di luar negeri, mereka baru tahu oh itu orang Indonesia dilihat dari bahasanya. Sebaliknya saat di tanah air malah lebih senang pakai bahasa asing alasannya biar lancar. Ini harus diubah, harus jadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu, bahasa negara, bahasa persatuan. Bahasa asing posisinya harus nomor dua," pungkasnya. (esy/jpnn)
Anak-anak justru harus diperkuat bahasa Indonesia mereka sebelum menguasai bahasa asing.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Manipulasi Nilai, Antara Realitas Pendidikan dan Pencarian Kebenaran
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme
- Nasabah PNM Mekaar Asal Lampung Raih Penghargaan Aksi Nyata Bela Negara
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Sebegini Donasi MSIG Life untuk Makanan Bergizi & Pendidikan Anak Pra-Sejahtera
- Novita Hardini Sebut PPN 12 Persen Berdampak pada Akses Pendidikan Berkualitas