Jangan Paksa Anak Kuasai Bahasa Asing, Bahaya!

"Saya heran, banyak orang tua yang bangga anaknya lebih menguasai bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia. Tanpa mereka sadari, sudah merusak bahasa anak-anak. Bahasa Indonesia standar, bahasa asing juga standar," tuturnya.
Endang menduga, banyak masyarakat yang tidak menjadikan bahasa Indonesia sebagai jati dirinya.
Mereka baru mengakuinya sebagai jati diri ketika berada di luar negeri.
"Kalau berada di luar negeri, mereka baru tahu oh itu orang Indonesia dilihat dari bahasanya. Sebaliknya saat di tanah air malah lebih senang pakai bahasa asing alasannya biar lancar. Ini harus diubah, harus jadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu, bahasa negara, bahasa persatuan. Bahasa asing posisinya harus nomor dua," pungkasnya. (esy/jpnn)
Anak-anak justru harus diperkuat bahasa Indonesia mereka sebelum menguasai bahasa asing.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Gelar Topping Off, Sekolah Terpadu Sedaya Bintang Siap Buka Tahun Ajaran 2025/2026
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pertamina Dorong Akses Pendidikan Local Hero Lewat Beasiswa
- Indonesia Hadir di Sidang CPD Ke-58 di New York, Dukung Pembangunan Berkelanjutan
- Waka MPR Lestari Moerdijat Minta Peningkatan Kualitas SDM Sejak Dini Segera Dilakukan
- Algonova Bantu Asah Keterampilan Anak-anak Sejak Dini