Jangan Paksa Inalum Pasok Listrik
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat kelistrikan Fabby Tumiwa mengingatkan, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) jangan terlalu dipaksa untuk memasok kebutuhan listrik Sumut.
Sejumlah alasan disampaikan koordinator Working Group on Power Restructuring Sector (WGPRS) itu. Pertama, PT Inalum didirikan bukan sebagai perusahaan pemasok listrik.
"Pembangkit yang dimiliki Inalum itu tujuan awalnya adalah untuk menggerakkan smelter. Jadi, kalau terlalu dipaksa memberikan tambahan pasokan listrik, malah bisa memunculkan persoalan baru di Inalum," terang Fabby kepada JPNN di Jakarta, kemarin (4/3).
Alasan kedua, defisit kebutuhan listrik di Sumut juga berkaitan erat dengan masalah-masalah pembebasan lahan untuk lokasi pembangunan pembangkit. Menurutnya, masalah lahan inilah yang mestinya menjadi fokus untuk segera diselesaikan.
Jika persoalan yang sudah jelas ini tidak diselesaikan, tapi malah membebani Inalum, maka masalah bisa bertambah lagi. Yakni pembangunan pembangkit tidak kelar-kelar, di lain sisi rencana Inalum mengembangkan diri sebagai perusahaan yang kini telah dikelola BUMN, bisa terganggu.
"Jadi jangan hanya pertimbangan politis untuk minta listrik ke Inalum. Aspek ekonomi juga harus dihitung karena Inalum ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian Sumut ke depannya," ulas Fabby.
Karenanya, dia berharap pemda segera menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan masalah lahan untuk pembangkit. "Di Pangkalan Susu, Langkat itu misalnya. Di sana ada jalur transmisi yang belum tersambung karena warga mempersoalkan lahannya. Ini kewenangan pemda untuk menyelesaikannya," urainya.
Meski demikian, dia tidak menampik masih adanya peluang Inalum memberikan tambahan pasokan listrik, dari yang selama ini sudah diberikan sebesar 90 MW. Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan.
JAKARTA - Pengamat kelistrikan Fabby Tumiwa mengingatkan, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) jangan terlalu dipaksa untuk memasok kebutuhan
- Fepto Bangkit Dalam 3 Bulan Setelah Terpuruk Finansial, Ini Rahasia Suksesnya
- Terungkap Fakta, Selama Ini Indonesia Lakukan Impor Pangan 30 Juta Ton
- Wamendag Beberkan Nominal Transaksi Harbolnas, Angkanya Bikin Melongo
- Hadiri Pembukaan Munas Dekopin, Sultan Dorong Pemerintah Perbanyak Koperasi Produksi
- Dirut PAM Jaya Sebut Tarif Air Sangat Rendah Dibandingkan dengan Komoditas Lain
- Wamenaker Beri Kabar Mengerikan soal PHK