Jangan Paksakan Penerapan E-Voting
Rabu, 18 Agustus 2010 – 20:20 WIB

Jangan Paksakan Penerapan E-Voting
JAKARTA – Wakil Ketua Komisi II DPR, Ganjar Pranowo mengatakan, penerapan sistem pemungutan suara secara elektronik ( e-voting) pada Pemilihan Umum (Pemilu) jangan sampai dilakukan secara terburu-buru. Menurutnya, perlu ada studi kelayakan untuk menerapkan e-voting karena sampai saat ini metode itu belum sepenuhnya diterima masyarakat. ”Dari sisi anggaran, kesiapan, infra struktur, saya kira India sangat melek teknologi. IT-nya (informasi dan teknologi) nomor satu di dunia. Indonesia masih sangat kurang untuk memenuhi syarat itu, sehingga jangan tergesa-gesa (menerapkan e-voting,” ucapnya.
Belum lagi, kata Ganjar, sarana dan prasarana yang ada di seluruh Indonesia belum memadai untuk penerapan e-voting. “Yang perlu dilakukan lebih dahulu menghitung suara dengan cara elektronik. Itu jauh lebih baik. Jadi jangan terburu-buru,” kata Ganjar Pranowo di sela-sela diskusi bertema "E-voting: Siapkah Kita?" di Jakarta, Rabu (18/8).
Baca Juga:
Menurut politisi asal PDIP ini, penerapan e-voting di India tidak bisa dijadikan untuk penerapan metode serupa di Indonesia. Pasalnya, teknologi India lebih masju ketimbang Indonesia. Selain itu, India sudah mempersiapkan e-voting hingga 10 tahun. Terlebih lagi, kata Ganjar, pemilu di India tidak dilakukan secara serentak, tapi digelar sendiri-sendiri di daerah sehingga alatnya bisa berpindah-pindah.
Baca Juga:
JAKARTA – Wakil Ketua Komisi II DPR, Ganjar Pranowo mengatakan, penerapan sistem pemungutan suara secara elektronik ( e-voting) pada Pemilihan
BERITA TERKAIT
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Buka Pendidikan untuk Kader Muda Golkar, Bahlil Sebut Misbakhun Sosok Pemenang
- Irving Siap Cabut Gugatan PSU Pilkada Siak yang Diajukan Wakilnya di Sidang Perdana
- Hari Kartini, Widya Desak Pemulihan Hak Perempuan eks Pemain Sirkus yang Dieksploitasi
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo