Jangan Panik soal Tapering Off The Fed, BI Sudah Punya Strategi
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membocorkan strategi untuk mengantisipasi dampak dari pengetatan kebijakan atau tapering off Bank Sentral AS, The Fed.
Perry menilai keterlibatan investor ritel sangat diperlukan untuk mengantisipasi dampak dari pengetatan kebijakan dari The Fed.
"Semakin banyak investor ritel, tentu saja pasar keuangan kita akan semakin kuat," ujar Perry dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa.
Menurut Perry, pasar keuangan yang kuat bisa meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia.
"Jadi lebih tahan menghadapi angin global yang penuh ketidakpastian akibat COVID-19," ungkapnya.
Oleh karena itu, BI akan memajukan dan mendukung perluasan basis investor melalui literasi keuangan bersama Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Perry pun mengajak masyarakat untuk berpartisipasi membangun negeri dengan pembiayaan fiskal seperti Surat Berharga Negara (SBN), obligasi atau saham korporasi, dan tabungan perbankan.
"Ini yang diperlukan, ayo ikut membangun negeri ini," katanya.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membocorkan strategi untuk mengantisipasi dampak dari pengetatan kebijakan atau tapering off Bank Sentral AS, The Fed.
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- IESR Sebut IPO Menjadi Salah Satu Opsi Pendanaan Energi Terbarukan Melalui Bursa Efek
- Polda Riau dan BI Perketat Pengawasan Peredaran Uang Palsu Menjelang Pilkada
- Proyeksi Penurunan Suku Bunga Berpotensi Positif Bagi Pasar Aset Kripto
- Pecahan 10 Ribu Bergambar Rumah Limas Dimemorabilia oleh BI
- Resmi jadi Penasihat Investasi, Rivan Kurniawan Siap Kontribusi di Industri Pasar Modal