Jangan Panik soal Tapering Off The Fed, BI Sudah Punya Strategi
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membocorkan strategi untuk mengantisipasi dampak dari pengetatan kebijakan atau tapering off Bank Sentral AS, The Fed.
Perry menilai keterlibatan investor ritel sangat diperlukan untuk mengantisipasi dampak dari pengetatan kebijakan dari The Fed.
"Semakin banyak investor ritel, tentu saja pasar keuangan kita akan semakin kuat," ujar Perry dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa.
Menurut Perry, pasar keuangan yang kuat bisa meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia.
"Jadi lebih tahan menghadapi angin global yang penuh ketidakpastian akibat COVID-19," ungkapnya.
Oleh karena itu, BI akan memajukan dan mendukung perluasan basis investor melalui literasi keuangan bersama Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Perry pun mengajak masyarakat untuk berpartisipasi membangun negeri dengan pembiayaan fiskal seperti Surat Berharga Negara (SBN), obligasi atau saham korporasi, dan tabungan perbankan.
"Ini yang diperlukan, ayo ikut membangun negeri ini," katanya.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membocorkan strategi untuk mengantisipasi dampak dari pengetatan kebijakan atau tapering off Bank Sentral AS, The Fed.
- BRIS Tutup 2024 dengan Kinerja Gemilang di Bursa Saham
- KPK Usut PSBI, Misbakhun: Tak Ada Transferan Dana dari BI ke Anggota Komisi XI DPR RI
- BI Catat Uang Beredar Mencapai Rp 9.175,8 Triliun per November 2024
- Usut Kasus korupsi CSR, KPK Periksa Pejabat Bank Indonesia
- Pemerintah Sebar Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru
- Aliran CSR BI Mengalir ke Yayasan, KPK Sebut Nilainya Cukup Besar