Jangan Percaya Mitos Hoaks tentang MSG
jpnn.com, JAKARTA - BERBAGAI kajian menunjukkan bahwa tiga alasan utama seseorang mengonsumsi pangan adalah menikmati makanan enak, terjangkau dan mewujudkan hidup sehat.
Tanpa pangan yang aman, tidak mungkin makanan menjadi enak atau lezat dan zat gizi yang terkandung di dalamnya bisa dinikmati dan dimanfaatkan oleh tubuh untuk hidup sehat.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa saat ini masih terbatas pengetahuan terkait keamanan pangan pada penjamah makanan, mahasiswa, dan masyarakat.
Misalnya penggunaan bahan berbahaya yang dianggap aman oleh penjamah makanan; penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) yang aman, tetapi dianggap tidak aman oleh masyarakat; pangan yang menyebabkan alergi atau intoleran pada seseorang yang dianggap tidak aman bagi orang lain.
Salah satu contohnya adalah penggunaan MSG (Monosodium Glutamat) sebagai BTP yang masih dianggap memberikan dampak tidak baik pada tubuh.
Masih banyak mitos yang berkembang di masyarakat terkait MSG. Misalnya, konsumsi MSG bisa membuat bodoh, menyebabkan Chinese Restaurant Syndrome (CRS), alergi, dan sebagainya.
Padahal jika dikaji lebih dalam, MSG merupakan BTP yang tersusun dari sodium/natrium (Na) dan glutamat yang merupakan bagian dari protein (asam amino non esensial) (glutamate.org).
Saat ini masih banyak mitos yang berkembang di tengah masyarakat seputar pemakaian MSG.
- Lebih dari 45 Persen EBT Digunakan Pabrik Ajinomoto
- P2MI Tepis Anggapan Micin Bikin Bodoh
- Ajinomoto Terapkan Program Zero Waste dan Dorong Gerakan Masak Bergizi
- Setengah Abad Lebih Ada di Indonesia, Begini Sepak Terjang Ajinomoto
- Ajinomoto Luncurkan Produk Baru, Bidik Pasar Horeka
- Hipertensi jadi Masalah Terbesar Lansia, Health Provider Ajinomoto Gencarkan Program Ini