Jangan Pertaruhkan Nasib Rakyat Karena Menteri
jpnn.com, JAKARTA - Upaya pemerintah dalam meningkatkan sektor perekonomian dinilai belum maksimal. Hal ini terlihat dari terintimidasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga menembus level Rp15 ribu per dolar AS.
Wacana untuk mencari figur tepat bagi perbaikan perekonomian Indonesia dinilai perlu dilakukan menyusul kemungkinan Bank Sentral AS Federal Reserve diperkirakan kembali menaikkan suku bunga pada akhir tahun ini.
Pengamat Komunikasi Politik Emrus Sihombing mengatakan, salah satu hal yang perlu dilakukan oleh pemerintahan Joko Widodo adalah melakukan reshuffle kabinet, salah satunya yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Justru Pemerintahan Jokowi di tahun terakhir pada periode pertama ini harus bisa menekan dolar dan mendongkrak nilai rupiah. Jangan sampai Desember nanti dolar naik, baru menteri mengatakan karena Amerika menaikkan bunga, jadi tidak bisa," kata Emrus, Selasa (2/10).
Menurutnya, jika ada pakar bidang ekonomi selain Sri Mulyani yang memiliki obat penawar untuk memperbaiki perekonomian Indonesia saat ini, maka hal itu perlu dipertimbangkan.
"Karena kami tidak ingin mempertaruhkan nasib rakyat karena seorang menteri, tetapi bagaimana dolar ini bisa turun dan rupiah naik supaya kesejahteraan rakyat meningkat," katanya.
Namun dia mengingatkan, model yang dipergunakan jangan sampai menguras devisa negara. Artinya, model yang digunakan harus mampu menekan dolar dan mengangkat kembali nilai rupiah tanpa memanfaatkan devisa negara.
"Boleh jadi model yang ditawarkan ekonom ini kemungkinan lebih baik. Tetapi, model itu jangan justru menguras devisa negara kita, bisa saja dolar itu turun, tetapi digelontorkan semua devisa kita, ya sama saja," katanya.
Salah satu hal yang perlu dilakukan oleh pemerintahan Joko Widodo adalah melakukan reshuffle kabinet.
- Sikap Keuangan
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin
- Rupiah Ambruk 63 Poin, Prabowo Diminta Segera Berbenah
- Profil & Rekam Jejak Sri Mulyani yang Kembali Memimpin Kemenkeu
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu
- Rupiah Hari Ini Terkerek Pelantikan Presiden Prabowo Subianto