Jangan Pilih Capres Ambisius
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat hukum tata negara, Irman Putrasidin meminta masyarakat agar tidak memilih calon presiden (Capres) yang ambisius dan malu-malu. Sikap ambisius atau malu-malu menurut Irman sudah melanggar etika seorang calon pemimpin.
"Ada dua sikap yang diperlihatkan oleh para Capres, yakni yang sibuk menyatakan dirinya siap jadi presiden dan ada lagi yang bilang tidak mau tidak mau. Bagi saya dua-duanya tidak layak untuk dipilih jadi presiden dalam Pemilu 2014 mendatang," kata Irman Putrasidin, dalam acara DPD RI Menyapa, bertema "Figur Pemimpin dan Indonesia Pasca-2014", di press room DPD, Senayan Jakarta, Jumat (8/11).
Menurut Irman, Capres yang ngotot menyatakan diri mau jadi presiden dan Capres yang bilang tidak mau - tidak mau jadi presiden sudah melanyalahi standar etika seorang pemimpin.
"Kita cari pemimpin yang terpanggil segenap jiwa dan raganya untuk mengurus rakyat dan negeri ini. Yang dibutuhkan adalah pemimpin yang tahu hendak dibawa kemana bangsa ini," saran Irman Irmanputrasidin.
Rakyat lanjutnya, tidak pernah meminta macam-macam dari pemimpinnya. "Rakyat hanya butuh kesejahteraan dan pendidikan berkualitas," tegasnya.
Karena itu, Irman berharap agar muncul dan terpilih nantinya pemimpin yang tidak didasari atas elektabilitas dan popularitas. "Dalam kondisi yang seperti ini, Kita butuh juga pemimpin yang kuat, keras kepala dan berkepala batu," ujarnya.
Menjawab pertanyaan, siapa diantara Capres yang layak untuk dipilih mengacu pada kreteria yang dia sebut? Irman menegaskan figurnya tidak ada di dalam para Capres yang saat ini beredar.
"Sayangnya, figur yang cocok dengan kreteria Capres yang saya sebut tidak masuk dalam bursa Capres 2014. Salah seorang pimpinan lembaga negara yang keras kepala dan berkepala batu itu Bu Hemas," kata Irman Putrasidin, sembari menunjuk GKR Hemas yang duduk di sampingnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Pengamat hukum tata negara, Irman Putrasidin meminta masyarakat agar tidak memilih calon presiden (Capres) yang ambisius dan malu-malu.
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Dimulai, Honorer Titipan Mencuat, Ternyata Ada Kejutan yang Muncul
- Hadir di Indonesia AI Day 2024, ESQ Perkuat Kolaborasi Teknologi dan SDM
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso