Jangan Pilih Capres, Pagi Ngomong Tempe, Siang Kedele

jpnn.com - JAKARTA - Pakar Soft Skill Universitas Indonesia (UI), Taufik Bahaudin, meminta masyarakat Indonesia tidak memilih calon presiden (capres) dalam Pemilu Presiden mendatang yang tak nasional. Bagaimana cara mengetahui tingkat nasionalismenya?
Dikatakan Taufik, seorang calon pemimpin yang nasionalis atau tidak bisa dilihat dari basis spritualnya, jujur, konsisten, tidak menjadikan jabatan politik sebagai karir pribadi. Sebab, seorang pemimpin nasionalis menjunjung tinggi pengabdian pada masyarakat, bangsa.
"Jadi lihatlah manusianya, kualitas orangnya. Jangan dengerin orang yang kalau pagi bilang tempe siang kedele. Ngomong Jokowi, janji dia apa 5 tahun (pimpin Jakarta), janji dia apa?," kata Taufik dalam diskusi "Menakar Nasionalisme Capres" di Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (5/4).
Taufik menegaskan tidak boleh ada justifikasi untuk yang namanya pengabdian, lalu meninggalkannya di tengah jalan. Karena itu dia mempertanyakan niat para pejabat politik ketika dia disumpah jabatan.
Taufik juga menilai masyarakat belum cerdas menghadapi pencitraan politik, mudah diombang ambingkan. Dia melihat ada semacam skenario yang akan membuat bangsa ini selalu diarahkan membangun dan memiliki pemimpin lemah yang tidak sesuai dengan prinsip nasionalisme.
"Menakar nasionalisme itu menakar kualitas orangnya, apakah nasionalisme sekedar di cangkeman (ucapan) saja ataukan sudah jadi bagian pola pikir dan tindakan dia. Apakah dia merasa disakiti kalau bangsanya, sumber daya alamnya dikuras? Dia sakit gak. Kalau dia cari pembenaran, selesai itu," tandasnya. (Fat/jpnn)
JAKARTA - Pakar Soft Skill Universitas Indonesia (UI), Taufik Bahaudin, meminta masyarakat Indonesia tidak memilih calon presiden (capres) dalam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Tes PPPK Tahap Dua Dimulai, Honorer Kesulitan Cetak Kartu Ujian, Presiden Sampai Turun Tangan
- Astaga! Banyak Nama Terungkap dalam Sidang Dugaan Korupsi Mbak Ita
- Gaji sebagai Honorer Langsung Dihentikan, tetapi Bikin Senang
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya