Jangan Politisi-Politisi, Jangan Pengusaha-Pengusaha
Senin, 27 Agustus 2012 – 01:44 WIB
Mengapa? Politisi asal Siantar itu mengatakan, hal itu guna menghindari benturan kepentingan antara gubernur dengan wakilnya saat nantinya sudah berkuasa. "Sama-sama punya kepentingan. Nanti suka ganti-ganti kepala dinas," sergahnya memberikan alasan.
Baca Juga:
Dia menyebut, benturan kepentingan antara gubernur dan wakilnya itulah yang kerap menjadi pemicu pecah kongsi. "Karena dipilih dalam satu paket, secara umum 93 persen kepala daerah dan wakilnya pecah kongsi karena friksi, gontok-gontokan," ujarnya.
Berdasarkan data Kemendagri seperti pernah disebutkan Kapuspen Kemendagri Reydonnyzar Moenek, dari 244 hasil pilkada pada 2010 dan 67 hasil pilkada di 2011, hampir 94 persennya berujung pecah kongsi.
Disebutkan juga, hanya 6,15 persen pasangan kepala daerah-wakil kepala daerah hasil pilkada 2010 dan 2011 yang tetap berpasangan pada pilkada periode selanjutnya.
JAKARTA - Hiruk-pikuk jelang pemilihan gubernur di sejumlah provinsi hingga saat ini masih sebatas memunculkan nama-nama kandidat calon gubernur.
BERITA TERKAIT
- Wah, Ada Anwar Usman di Sidang Sengketa Pilkada 2024
- Partai Garda Punya Logo Baru, Ahmad Ridha Sabana Ungkap Maknanya
- Afriansyah Noor Tegaskan Siap Maju jadi Caketum PBB, Singgung Nama Yusril
- Menjelang Muktamar PBB, Bang Ferry Diunggulkan Jadi Ketua Umum
- Jokowi Ucapkan Selamat Ultah ke-52 PDIP, Darmizal: Sikap Terpuji, Patut Jadi Contoh
- Ikhtiar Taruna Merah Putih Memikat Anak Muda Melalui Logo Baru