Jangan Remehkan Kesehatan Mental Pelajar Indonesia di Australia

"Mereka kurang mengetahui kalau sakit harus kemana, padahal dari masalah bahasa hingga akomodasi pun sebenarnya bisa dibantu."

Bayu Pratama adalah salah satu warga Indonesia di Melbourne yang pernah ketagihan berjudi, setelah ia pertama kali mencobanya di usia 17 tahun.
Meski ia mengaku awalnya hanya ingin coba-coba berjudi, sampai akhirnya menemukan kesenangan, Bayu menyadari berjudi juga menjadi salah satu pelariannya dari tekanan saat ia kuliah.
"Ada beban bagi saya untuk beradaptasi dengan budaya Australia dan diterima dengan masyarakat, sehingga saya mencoba hal-hal baru," kata Bayu.

Tapi saat itu ia merasa judi bukanlah masalah, sehingga tidak membutuhkan bantuan. Jika ingin bercerita pun, ia hanya menceritakan pada teman-temannya, yang tidak bisa banyak membantu.
"Universitas memiliki pelayanan yang baik, informasi yang spesifik, tapi kita datang dari budaya lain," ujarnya.
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump