Jangan Remehkan Kesehatan Mental Pelajar Indonesia di Australia
"Dalam budaya Asia, kita tidak butuh bantuan dan tidak perlu terbuka jika ada masalah."
"Seperti berjudi misalnya, dianggap memalukan bagi keluarga, agama, dan budaya."
Beruntung setelah tiga tahun terjerat dalam perjudian, Bayu bisa keluar dan sekarang mencoba meningkatkan kesadaran soal perilaku anak muda terkait kesehatan mental.
Kini ia aktif untuk mempromosikan footy, sepakbola gaya Australia, sebagai sport officer bersama Australia Indonesia Youth Association.
Harus tinggalkan rasa sungkan
Photo: Yacinta mengaku telah mengidentifikasi mahasiswa Indonesia yang memiliki masalah terkait pikiran dan kejiwaan. (Foto: Chris Woodrich)
Menurut Yacinta kebanyakan warga Indonesia terbiasa dengan rasa sungkan, karenanya saat memiliki masalah atau kekhawatiran tidak mau menceritakannya.
"Rasa sungkan ini harus dihapus jika sudah menyangkut pikiran dan kesehatan mental," ujarnya.
"Ada baiknya kita membicarakannya dan tidak perlu khawatir atau takut untuk meminta bantuan karena hal ini dianggap lumrah di Australia."
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata