Jangan Sampai ada yang Berbohong Lagi!
jpnn.com - Pasien yang tak jujur terkait virus corona tentu sangat merugikan. Apalagi yang terkena malah tenaga medis yang seharusnya membantu penanganan pandemi ini.
Dampaknya jelas nyata, yaitu jadi malah menulari orang lain. Hal seperti ini seharusnya tidak terulang lagi, mengingat COVID-19 semakin hari kian sulit diatasi.
Lalu apa saja yang harus diungkapkan pasien kepada dokter saat periksa corona?
Nah, kalau Anda diperiksa terkait virus corona, sebaiknya memang harus jujur. Jangan sampai ada dusta di antara Anda dan petugas kesehatan.
Terkait ini, ada beberapa hal yang harus Anda ceritakan kepada dokter. Menurut dr. Devia Irine Putri, paling utama adalah keluhan dan sudah pergi ke mana saja.
"Yang pasti selain keluhannya (demam, batuk, sakit tenggorokan, sesak napas), harus jujur juga tentang munculnya sejak kapan, plus habis bepergian atau tidak dalam 14 hari terakhir dari dalam negeri (khususnya yang zona merah) dan dari luar negeri," kata dr. Devia Irine.
"Lalu, ada kontak atau tidak sama keluarga atau orang yang memang positif COVID-19. Ada penyakit penyerta juga atau tidak, misalnya diabetes dan penyakit jantung. Ini karena bisa jadi comorbid atau hal yang memperparah perjalanan penyakitnya," lanjutnya.
Jadi, jangan sampai ada yang bohong lagi kalau diperiksa terkait virus corona, ya. Beritahu yang benar, karena kalau Anda bohong yang terkena imbasnya adalah tenaga kesehatan.
Jangan sampai ada dusta di antara Anda dan petugas kesehatan saat dilakukan pemeriksaan corona.
- Diktator Baik
- Soal Pelarangan Hijab di RS Medistra, Pengamat Kebijakan Publik Singgung Opsi Gugatan Hukum
- IHC Kerahkan Tim Medis Terbaik untuk Dukung Kelancaran World Water Forum di Bali
- 77 Persen Tenaga Medis di Indonesia Perempuan, Sayang Perannya Masih di Bawah Pria
- Perluas Jangkauan Layanan, Kavacare Agresif Lakukan Rekrutmen
- Tinjau IHC Bali Internasional Hospital, Ini 3 Fokus Utama Menkes Budi Gunadi