Jangan Sampai Anak Kekurangan Zat Besi, Simak Penjelasan Ahli

Jangan Sampai Anak Kekurangan Zat Besi, Simak Penjelasan Ahli
Anak-anak Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Bustaniyah Cilegon penerima program Lampu Belajar. Foto: Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis anak dari RSIA Bina Medika Bintaro, dr. Rizki Aryo Wicaksono, Sp.A, mengatakan anak yang mengalami anemia karena kekurangan zat besi dapat mengalami gagal tumbuh organ.

Sebab, anak kekurangan asupan oksigen.

"Jangka pendeknya, pasti anaknya jadi kekurangan sistem pertahanan tubuh, karena sel darah merahnya tidak terdistribusi dengan baik. Jangka panjangnya, karena kekurangan oksigen terus, nanti jadi gagal tumbuh. Organ-organnya tidak mendapatkan oksigen dan akhirnya menjadi gagal tumbuh," kata dr. Rizki.

Selain itu, gangguan belajar kerap dialami anak-anak, dan biasanya dimulai dari terganggunya konsentrasi anak. Misalnya, saat belajar di kelas, anak sering lemas atau mengantuk. Keluhan lainnya dari orang tua adalah anak terkendala saat mengerjakan pekerjaan rumah. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi nilainya. 

Namun, jika menemukan anak dengan kondisi seperti di atas, jangan buru-buru dulu menilai bahwa anak tersebut tidak cerdas. 

"Bisa jadi, anak mengalami anemia defisiensi zat besi, atau anemia karena kekurangan zat besi yang dapat mengakibatkan anak menjadi mudah lelah dan tidak bersemangat," kata dr. Rizki.

Kondisi anemia pada anak mengakibatkan kelelahan kelemahan fisik. Bila diabaikan, tentu saja hal ini membuat anak susah dalam belajar.

"Yang lebih parahnya lagi, kalau misalkan oksigen itu tidak mencapai ke otak. Akhirnya anak-anak lebih cenderung tidak fokus, lesu, prestasi akhirnya menurun,” ucap dr. Rizki

Dokter spesialis anak dari RSIA Bina Medika Bintaro, dr. Rizki Aryo Wicaksono, Sp.A, mengatakan anak yang mengalami anemia karena kekurangan zat besi dapat meng

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News